Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kosmonaut Rusia Cetak Waktu Terlama Berada di Luar Angkasa 

Ilustrasi bendera Rusia. (pixabay.com/IGORN)

Jakarta, IDN Times - Badan Antariksa Rusia, Roscosmos, mengatakan pada Minggu (4/2/2024) bahwa kosmonautnya Oleg Kononenko telah mencetak rekor dunia untuk waktu kumulatif paling banyak yang dihabiskan di luar angkasa.

Tercatat, Kononenko melampaui rekan senegaranya Gennady Padalka yang mencatat lebih dari 878 hari di orbit.

"Saya terbang ke luar angkasa guna melakukan apa yang saya sukai, bukan untuk mencetak rekor," kata Kononenko kepada TASS, dalam wawancara dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), di mana ia mengorbit sekitar 263 mil dari bumi.

"Saya bangga dengan semua pencapaian saya, namun saya lebih bangga lagi karena rekor total durasi tinggal manusia di luar angkasa masih dipegang oleh seorang kosmnonaut Rusia," tambahnya, dikutip dari Reuters.

1. Misi dilakukan pada tahun lalu dengan Soyuz MS-24

Kononenko mengatakan, setiap perjalanan ke ISS memerlukan persiapan yang matang karena kemampuan stasiun tersebut terus ditingkatkan.

Perjalanannya saat ini ke ISS dimulai pada 15 September 2023 dengan Soyuz MS-24. Misi tersebut dilakukan bersama rekan senegaranya, Nikolai Chub, dan astronaut NASA Loral O'Hara.

Pada akhir ekspedisi ini, kosmonaut tersebut diharapkan menjadi orang pertama yang menghabiskan 1.000 hari di luar angkasa

Roscosmos melaporkan, pada pukul 08:30 waktu setempat, Kononenko memecahkan rekor yang ada.

Pria berusia 59 tahun tersebut kini telah menghabiskan lebih dari 878 hari dan 12 jam di luar angkasa. Rekor sebelumnya dipegang oleh Padalka pada 2015 dengan waktu 878 hari, 11 jam, 29 menit, dan 48 detik.

Dia diperkirakan akan mencapai total 1.000 hari di luar angkasa pada 5 Juni mendatang. Lalu, pada akhir September Kononenko akan mencapai 1.110 hari.

2. Profesi kosmonaut semakin rumit

Ilustrasi seorang astronot. (unsplash.com/Edgar Moran)
Ilustrasi seorang astronot. (unsplash.com/Edgar Moran)

Kononenko juga bangga menjadi seorang kosmonaut, sebab profesi tersebut adalah impian masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Ia mendaftar di institut teknik, sebelum menjalani pelatihan kosmonaut.

Dilansir AP News, Kononenko telah melakukan lima perjalanan ke ISS, sejak penerbangan luar angkasa pertamanya dilakukan pada 2008.

Kononenko mengatakan bahwa dia berolahraga secara teratur guna melawan dampak fisik dari kondisi tanpa bobot yang berbahaya.

Dia juga menuturkan, sekarang kosmonaut dapat menggunakan panggilan video dan pesan untuk tetap berhubungan dengan kerabat mereka. Bagi dia, setiap penerbangan luar angkasa baru menjadi lebih sulit karena kemajuan teknologi.

"Profesi kosmonaut semakin rumit. Sistem dan eksperimennya juga semakin rumit. Saya ulangi, persiapannya pun semakin sulit," ungkapnya.

3. Rusia-AS dalam program luar angkasa

Ilustrasi modul stasiun luar angkasa. (pixabay.com/WikiImages)
Ilustrasi modul stasiun luar angkasa. (pixabay.com/WikiImages)

ISS adalah salah satu dari sedikit wilayah di mana Amerika Serikat (AS) dan Rusia masih bekerja sama erat, setelah perang di Ukraina meletus pada Februari 2022.

Pada Desember, Roscosmos mengumumkan bahwa program lintas penerbangan dengan NASA yang ke ISS telah diperpanjang hingga 2025.

Pada tahun awal perlombaan ruang angkasa, Uni Soviet membuat Barat ketar-ketir dengan menjadi orang pertama yang meluncurkan satelit ke orbit Bumi melalui Sputnik 1 pada 1957.

Lalu, pada 1961 kosmonaut Soviet Yuri Gagarin menjadi orang pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Akan tetapi, setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, program luar angkasa Rusia berjibaku dengan kekurangan dana yang besar hingga korupsi.

Para pejabat di bawah pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali berjanji membalikkan penurunan program luar angkasa Moskow, kendati masalah tetap ada.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us