Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kunjungi Kepulauan Solomon, Menlu Jepang: Limbah Nuklir Aman Dibuang

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi saat bertemu dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare (kanan) di Honiara pada Minggu (19/3/2023). (twitter.com/MofaJapan_en)
Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi saat bertemu dengan Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare (kanan) di Honiara pada Minggu (19/3/2023). (twitter.com/MofaJapan_en)

Jakarta, IDN Times - Jepang dan Kepulauan Solomon sepakat untuk mewujudkan hubungan bilateral yang transparan dan inklusif, untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. 

Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh kedua pihak dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoshimasa Hayashi dan Perdana Menteri (PM) Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare pada Minggu (19/3/2023) di Honiara.

Kunjungan Hayashi menjadi lawatan pertama Menlu Jepang ke negara pulau tersebut. Tidak hanya bertemu dengan PM Kepulauan Solomon, Hayashi juga bertemu dengan Menlu Jeremiah Manele.

1. Seputar pertemuan Menlu Jepang dan PM Kepulauan Solomon

Dalam pertemuan tersebut, Hayashi menyatakan bahwa Jepang mengamati dengan cermat perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani tahun lalu antara Kepulauan Solomon dan China, dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Jepang.

Hayashi menyatakan pandangan Jepang tentang bagaimana Kepulauan Solomon dapat mencapai pembangunan jangka panjang sambil mempertahankan otonomi.

Sogavare pun merespons hal tersebut dan menjelaskan sikap negaranya kepada Hayashi, bahwa perdamaian dan keamanan kawasan itu adalah hal yang paling penting. Tidak lupa, dia juga mengucapkan terima kasihnya atas dukungan Tokyo di berbagai bidang, seperti infrastruktur dan perawatan kesehatan.

Di sisi lain, Jepang mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memberikan bantuan lebih lanjut kepada Kepulauan Solomon dalam keamanan maritim.

2. Bahas pelepasan air limbah nuklir Fukushima

Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. (twitter.com/MofaJapan_en)
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi. (twitter.com/MofaJapan_en)

Selain isu keamanan, Hayashi juga mengonfirmasi pada Sogavare ihwal pembuangan air olahan limbah dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daichi ke laut, dan menyerahkan surat dari PM Jepang Fumio Kishida perihal masalah tersebut.

"Melindungi lingkungan maritim Samudra Pasifik sebagai aset kita bersama adalah tanggung jawab yang dipikul Jepang kepada masyarakat internasional," kata Kemlu Jepang dalam pernyataannya.

Sebelumnya, Jepang menyatakan bahwa pelepasan air limbah nuklir tersebut tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Meski begitu, rencana ini menuai kecaman dari berbagai pihak, terutama negara-negara tetangga Tokyo.

3. Sekilas tentang pakta keamanan antara Kepulauan Solomon-China

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)

Menurut Reuters, Kunjungan Hayashi tersebut terjadi setahun setelah pakta keamanan China-Kepulauan Solomon, di mana kesepakatan tersebut dilaporkan memicu kekhawatiran dari Amerika Serikat dan Australia karena Beijing berusaha memperluas pengaruhnya di wilayah Pasifik.

Namun, Sogavare membantah laporan soal peningkatan kekuatan militer dan ekonomi China di wilayah itu. Perjanjian April 2022 memungkinkan China untuk mengerahkan kapal militer dan berlabuh di pulau-pulau tersebut, dikutip dari Kyodo News.

Pada 2019, Kepualuan Solomon memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan, dan beralih ke Negeri Tirai Bambu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us