Meksiko Terima Lebih dari 4 Ribu Imigran yang Dideportasi dari AS

- Meksiko menerima lebih dari 4 ribu imigran ilegal yang dideportasi dari AS dalam sepekan terakhir, termasuk bukan hanya berasal dari Meksiko.
- Meksiko bersedia bekerja sama dengan AS terkait pemulangan imigran asal Meksiko, dengan jumlah orang yang dikirim mencapai 4.094.
- Meksiko akan menghargai dan mengutamakan HAM para imigran yang dideportasi dari AS, serta menangani imigran dari Amerika Tengah.
Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, pada Senin (27/1/2025), mengaku telah menerima lebih dari 4 ribu imigran ilegal yang dideportasi dari Amerika Serikat (AS) dalam sepekan terakhir. Ia menyebut, imigran yang dideportasi tidak hanya berasal dari Meksiko.
Pekan lalu, Meksiko telah menolak penerbangan militer untuk memulangkan imigran ilegal dari AS tanpa memberikan alasan. Meskipun demikian, Meksiko mengaku bersedia bekerja sama dengan Washington terkait dengan pemulangan imigran asal Meksiko.
1. Ribuan imigran dari AS sudah mendarat di Bandara Felipe Angeles
Sheinbaum mengatakan bahwa terdapat sekitar 4.094 orang yang dikirim dari AS ke Meksiko. Orang yang dideportasi tersebut telah tiba di Bandara Internasional Felipe Angeles dalam sepekan terakhir.
"Meksiko memilih sejarah repatriasi dengan AS yang dilanjutkan selama bertahun-tahun. Pada imigran yang dideportasi sudah dikirim ke pusat penanganan di wilayah udara dan sudah ada program khusus untuk menerima kedatangan imigran," tuturnya, dikutip CNN.
Ia menambahkan, Meksiko akan menghargai dan mengutamakan hak asasi manusia (HAM) dari para imigran yang dideportasi dari AS. Presiden sayap kiri itu juga mengatakan akan menangani imigran yang bukan berasal dari Meksiko, terutama dari Amerika Tengah.
Sheinbaum mengatakan, AS sudah berkomunikasi dengan pemerintah negara-negara Amerika Tengah terkait pemulangan imigran. AS tengah berkoordinasi dengan Guatemala untuk menerima imigran dari negara lain.
2. Guatemala bersedia jadi negara penampung imigran yang dideportasi dari AS
Menteri Luar Negeri (Menlu) Guatemala, Carlos Ramiro Martinez, mengatakan bahwa tidak memungkiri negaranya akan menjadi negara ketiga untuk menerima imigran dari negara lain yang dideportasi dari AS.
Pada pemerintahan Trump periode pertama, Guatemala sudah bersedia menerima perannya menjadi negara ketiga untuk menerima migran. Sementara itu, Meksiko sudah menyetujui kebijakan "Remain in Mexico" yang juga disetujui pada masa periode pertama Trump.
Dilansir Reuters, lewat kebijakan tersebut, Meksiko bersedia menerima hingga 30 ribu migran dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela yang melewati teritori Meksiko untuk masuk ke AS.
Selama masa pemerintahan Joe Biden di AS, Meksiko telah dilanda krisis migrasi imbas membanjirnya migran dari berbagai negara di seluruh dunia, termasuk dari negara di Benua Asia dan Afrika.
3. Sheinbaum sambut baik kesepakatan antara AS dan Kolombia
Pada hari yang sama, Sheinbaum mengungkapkan dukungannya terhadap tercapainya kesepakatan antara pemerintah AS dan Kolombia. Ia menyetujui dialog dalam menyelesaikan ketegangan soal pemulangan imigran antara AS dan Kolombia.
"Kami menyambut baik adanya kesepakatan antara pemerintah Kolombia dan AS. Kami melihat bahwa penetapan tarif pajak bukanlah sesuatu yang baik untuk kedua negara setelah Presiden Kolombia Gustavo Petro menolak menerima imigran yang dikirim mengunakan pesawat militer AS," terangnya.
Sehari sebelumnya, Menlu AS Marco Rubio mengungkapkan bahwa posisi pemerintahan Presiden AS Donald Trump adalah mengatasi masalah imigrasi di negaranya.
"Aksi yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir ini menunjukkan komitmen kami untuk mengakhiri permasalahan imigrasi ilegal di negara kami dan memperkuat keamanan di perbatasan AS," tuturnya.