Menlu China Minta ASEAN Waspada Intervensi NATO

- China meminta ASEAN berhati-hati terhadap intervensi NATO di Asia-Pasifik
- China ingin ASEAN memainkan peran lebih penting di panggung internasional dan regional
Jakarta, IDN Times - China meminta negara-negara di Asia-Pasifik untuk berhati-hati terhadap intervensi North Atlantic Treaty Organization (NATO). Hl tersebut disampaikai saat anggota NATO melakukan pertemuan di AS dalam memperingati 75 tahun berdirinya aliansi militer beranggotakan 32 negara itu.
"Kita perlu melawan dampak negatif dari strategi Indo-Pasifik dan berhati-hati terhadap upaya NATO untuk mengintervensi kawasan Asia-Pasifik," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi kepada Menlu Thailand Maris Sangiampongsa di Beijing, dikutip dari ANTARA, Kamis (11/7/2024).
Menlu tersebut bersama-sama memimpin pertemuan kedua mekanisme konsultasi antara menteri urusan luar negeri China dan Thailand pada Selasa kemarin, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China.
1. Kelompok eksklusif tertutup perlu dilawan
Sembari menekankan rancangan kerja sama regional yang berpusat pada ASEAN di Asia Timur, Wang mengatakan kepada Maris bahwa pembentukan kelompok yang tertutup dan eksklusif perlu dilawan.
China juga menyampaikan dukungan teguhnya terhadap ASEAN dan Wang mengatakan bahwa Beijing ingin ASEAN memainkan peran yang lebih penting di panggung internasional dan regional.
"Kita perlu menjaga kerangka kerja sama regional Asia Timur yang berpusat pada ASEAN, menentang pembentukan lingkaran-lingkaran kecil yang tertutup dan eksklusif, dan tidak pernah membiarkan kekuatan-kekuatan eksternal untuk campur tangan atau memulai lingkaran yang baru," tutur dia.
2. KTT NATO digelar di Washington DC

Amerika Serikat (AS) menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO yang digelar di Washington DC. KTT ini digelar bertepatan dengan 75 tahun berdirinya aliansi tersebut.
KTT NATO digelar dari Selasa hingga Kamis ini, yang utamanya akan fokus pada dukungan NATO dan hampir semua negara Barat untuk Ukraina.
Sejumlah kepala negara anggota NATO sudah tiba di Washington DC, antara lain Kanselir Jerman Olaf Scholz, Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni, PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan untuk pertama kalinya usai sah menjadi anggota NATO, yaitu PM Swedia Ulf Kristensson.
3. Meneguhkan dukungan untuk Ukraina

Agenda utama dalam KTT ini adalah dukungan NATO untuk Ukraina. Apalagi setelah Ukraina dihantam bom Rusia pada Senin kemarin, yang menewaskan setidaknya 42 orang dan melukai leih dari 140 orang lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga mengatakan bahwa NATO tidak boleh membiarkan Rusia menang dalam konflik Ukraina.
"Biaya terbesar dan risiko terbesar adalah jika Rusia menang di Ukraina. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi," kata Stoltenberg.
“Konflik Ukraina adalah krisis keamanan terbesar dalam beberapa generasi,” imbuhnya.