Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meski Patuhi Gencatan Senjata, Pakistan Siap Siaga Balas Serangan

Menteri Hukum Pakistan, Aqeel Malik (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Intinya sih...
  • Pakistan berkomitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan India sesuai prinsip negara menahan diri terhadap konflik.
  • Pakistan siap melayangkan balasan serangan terhadap India jika menyangkut ancaman kedaulatan dan teritorial, namun berharap konflik bisa dicegah.
  • Pemerintah India tidak merespons tawaran kerja sama Pakistan terkait investigasi serangan terorisme di Jammu Kashmir pada April 2025.

Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Barrister Aqeel Malik memastikan, pemerintah Pakistan berkomitmen terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan India.  Hal tersebut sesuai dengan prinsip Pakistan sejak awal sebagai negara yang bisa menahan diri terhadap adanya konflik.

"Kami mematuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam gencatan senjata," ujar Aqeel dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (15/5/2025).

"Kami sudah jelaskan kepada seluruh masyarakat internasional bahwa Pakistan adalah negara yang bertanggung jawab, memilih untuk menahan diri," sambungnya.

1. Pakistan siap balas serangan jika terkait kedaulatan

Ilustrasi Bendera Pakistan (pixabay.com/qkcreativity92-11951897)

Meski begitu, kata Aqeel, Pakistan siap melayangkan balasan serangan terhadap India selama berkaitan dengan ancaman kedaulatan dan teritorial. Ia berharap, konflik dengan India bisa dicegah, sehingga Pakistan tidak perlu melancarkan serangan balasan ke India.

"Tapi kami akan menanggapi (serangan) jika menyangkut kedaulatan dan integritas teritorial. Pakistan akan mematuhi ketentuan gencatan senjata secara lebih luas. Dan saya harap ini tidak sampai pada titik di mana kami mungkin harus menanggapi lagi," tegasnya.

2. India tak menggubris tawaran Pakistan selidiki tudingan terorisme

Menteri Hukum dan Keadilan Pakistan, Barrister Aqeel Malik bersama jajaran (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Selain itu, Aqeel mengatakan pemerintah India tidak pernah menggubris tawaran Pakistan soal investigasi serangan terorisme dalam aksi teror di Pahalgam, Jammu Kashmir pada 22 April 2025 lalu.

Di lain pihak, pemerintah India bersikeras menganggap serangan yang menelan 26 korban jiwa itu berkaitan dengan Pakistan. India sendiri melakukan serangan balasan dengan menargetkan titik yang diduga infrastruktur milik teroris di wilayah Pakistan dan Administrasi Pakistan Kashmir.

3. Paksitan konsisten tawarkan kerja sama ke India, meski "bertepuk sebelah tangan"

Ilustrasi konflik India dan Pakistan (Canva, IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Lebih lanjut, Aqeel mengatakan, penjajakan kerja sama yang selalu disodorkan Pakistan tidak pernah mendapat tanggapan dari India. Bahkan, ia mengibaratkan seperti bertepuk dengan satu tangan.

Meski begitu, Pakistan memastikan akan terus berupaya menawarkan kerja sama terhadap India. Sikap ini ditunjukkan sebagai upaya konsistensi sikap Pakistan dalam mengutuk keras aksi terorisme.

"Tidak ada tanggapan sama sekali dari pihak India. Jika Pakistan memiliki sesuatu untuk disembunyikan, atau jika tangan kami kotor dalam hal ini, kami tidak akan pernah benar-benar menawarkan ini sejak awal. Jadi jelas, tawaran kami masih berlaku," ungkap Aqeel.

"Jadi, tentu saja, tidak bisa, kita tahu, butuh dua orang untuk berdansa tango. Anda jelas tidak bisa bertepuk tangan dengan satu tangan. Kami butuh pihak India untuk bersikap terbuka dalam hal ini, sehingga masyarakat internasional juga dapat melihat sendiri, siapa yang salah," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Yosafat Diva Bayu Wisesa
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us