NATO: Cepat Bantu Ukraina, atau Korban Serangan Rusia Makin Banyak

Jakarta, IDN Times - Sekutu Ukraina berpacu dengan waktu untuk menghasilkan cukup amunisi, bahan bakar, dan suku cadang demi menggagalkan serangan pasukan Rusia.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan dukungan militer Ukraina, sebelum Rusia melancarkan serangan musim semi.
“Kenyataannya adalah kita telah melihat awalnya. Bagi saya, ini hanya menyoroti pentingnya waktu. Sangat mendesak untuk memberi Ukraina lebih banyak senjata,” kata Stoltenberg di Brussels, pada Senin (13/2/2023), dikutip dari Al Jazeera.
1. Sekutu Barat berlomba dengan serangan Rusia

Stoltenberg mengatakan, NATO tidak melihat tanda-tanda bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin hendak menghentikan perang.
Dia juga mengatakan, mempersenjatai Ukraina lebih cepat dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mengakhiri konflik lebih cepat.
“Jelas bahwa kita berada dalam perlombaan logistik. Kemampuan utama seperti amunisi, bahan bakar, dan suku cadang harus mencapai Ukraina sebelum Rusia dapat mengambil inisiatif di medan perang. Kecepatan akan menyelamatkan nyawa,” katanya.
Anggota NATO dan sekutu Ukraina lainnya bertemu di markas aliansi pada Selasa, demi mengumpulkan lebih banyak senjata dan amunisi untuk negara yang dilanda perang itu.
Pada Rabu, mereka akan membahas pertahanan NATO di sisi timur aliansi, yang dekat dengan Rusia. Langkah untuk meningkatkan anggaran militer juga masuk dalam agenda.
2. Kota Bakhmut penuh tembakan

Kota Bakhmut di timur Ukraina diserang artileri berat Rusia pada Senin, saat pasukan Ukraina di sana bersiap untuk serangan darat.
Posisi di Bakhmut telah dibentengi dan hanya orang-orang dengan peran militer yang diizinkan masuk, kata seorang wakil komandan batalion.
Warga sipil mana pun yang masih ingin meninggalkan kota harus berani menghadapi tembakan yang datang.
Bakhmut, di wilayah Donetsk, adalah tujuan utama Putin dan penembakan Rusia selama berbulan-bulan, yang telah meninggalkan banyak reruntuhan.
“Kota, pinggiran kota, seluruh perimeter, dan pada dasarnya seluruh arah Bakhmut dan Kostyantynivka berada di bawah penembakan yang gila dan kacau,” kata Volodymyr Nazarenko, wakil komandan batalion Soboda Ukraina.
“Setiap jalan ditembaki oleh artileri dengan cara yang kacau,” kata dia.
3. NATO bahas berbagai alternatif untuk membantu Ukraina

Nazarenko menambahkan, meskipun tidak ada pertempuran yang terjadi di pusat kota saat ini, pasukan Ukraina siap menghadapi serangan apa pun.
“Kota adalah benteng, setiap posisi dan setiap jalan di sana, hampir setiap bangunan, adalah benteng,” katanya.
Penangkapan Bakhmut akan memberi Putin pijakan baru di wilayah Donetsk dan kemenangan langka setelah beberapa bulan mengalami kemunduran. Serangan Rusia dipelopori oleh tentara bayaran dari Grup Wagner, yang telah memperoleh keuntungan kecil.
Wilayah Donetsk dan Luhansk membentuk Donbass, pusat industri Ukraina. Rusia sebagian menempatinya dan ingin memenangkan kendali penuh.
"Kami menunggu mereka untuk memulai serangan besar-besaran sepanjang waktu," kata Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.
Dilansir Ukrinform, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan, hal utama dalam agenda pembicaraan di markas NATO adalah pertahanan udara, pembentukan koalisi tank, pelatihan pasukan, dan dukungan logistik.
Saat serangan baru Rusia meningkat, Ukraina menegaskan pentingnya jet tempur dan rudal jarak jauh untuk melawan Rusia dan merebut kembali wilayah yang hilang.