Perawat Australia Ditangkap karena Ancam Bunuh Pasien Israel

Jakarta, IDN Times - Polisi New South Wales (NSW) menangkap perawat Sarah Abu Lebdeh (26) pada Selasa (25/2/2024) setelah videonya mengancam membunuh pasien Israel di Rumah Sakit Bankstown-Lidcombe, Sydney, Australia viral.
Melansir ABC, Abu Lebdeh dikenakan tiga tuduhan tingkat federal Australia. Tuduhan tersebut meliputi ancaman kekerasan pada kelompok, penggunaan layanan telekomunikasi untuk mengancam membunuh, serta penggunaan layanan telekomunikasi guna mengintimidasi dan melecehkan.
Video viral tersebut memperlihatkan Abu Lebdeh bersama rekannya Ahmad Rashad Nadir membanggakan diri menolak merawat pasien Israel. Percakapan mereka terjadi di aplikasi chat video Chatruletka dan dibagikan oleh influencer Israel Max Veifer.
1. Dibebaskan bersyarat sambil menunggu pengadilan
Melansir Al Jazeera, Lebdeh dibebaskan sementara dengan syarat jaminan ketat. Dia dilarang meninggalkan Australia dan mengakses media sosial sampai sidang perdana di Pengadilan Downing Centre pada 19 Maret mendatang.
Polisi membutuhkan 13 hari menyelesaikan investigasi lintas negara ini. Mereka mengumpulkan bukti dari Israel, termasuk pernyataan Veifer yang harus diterjemahkan ke bahasa Inggris agar diterima pengadilan Australia.
"Perkara melibatkan dua orang di NSW dan rekaman dari luar negeri. Tidak mudah karena kami harus bekerja lintas perbatasan," ujar Komisioner Polisi NSW Karen Webb.
Abu Lebdeh menjadi tersangka ke-14 yang ditahan Satuan Tugas Khusus Strike Force Pearl, unit polisi yang menangani kasus antisemitisme di Sydney. Satuan ini telah menjatuhkan 76 tuntutan sejak dibentuk Desember 2023.
2. Kronologi video ancaman
Abu Lebdeh terlihat berbincang dengan influencer Israel Max Veifer dalam video tersebut. Veifer memperkenalkan diri sebagai mantan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Video menampilkan Abu Lebdeh mengancam Veifer secara langsung. Dia juga menyatakan tidak akan merawat pasien Israel yang datang ke rumah sakit tempatnya bekerja.
"Suatu hari, waktumu akan tiba dan kau akan mengalami kematian yang mengerikan," ujar Lebdeh dalam video tersebut, dilansir The Guardian.
Rekannya, Ahmad Rashad Nadir, turut muncul dalam rekaman. Dia menyebut telah mengirim banyak pasien Israel ke neraka.
Nadir sebelumnya memberikan klarifikasi bahwa insiden tersebut merupakan lelucon. Dia telah meminta maaf atas komentar-komentarnya dalam video tersebut.
3. Kedua perawat dikenai sanksi profesi
Abu Lebdeh dan Nadir telah dilarang untuk bekerja di bidang kesehatan dalam konteks apapun. Dewan Keperawatan dan Kebidanan NSW juga menangguhkan lisensi praktik keduanya.
NSW Health masih melakukan investigasi internal terhadap kedua perawat. Otoritas kesehatan belum menemukan bukti adanya pasien yang dirugikan dalam kasus ini.
Nadir masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Liverpool sejak 13 Februari lalu. Polisi belum bisa mewawancarainya terkait video tersebut. Webb menyampaikan bahwa polisi akan mengeluarkan tuntutan tambahan setelah berhasil mewawancarai Nadir.
"Situasi ini di luar kendali kami, tapi dia akan diwawancarai saat kondisinya memungkinkan," katanya, dikutip Sydney Morning Herald.
Kelompok advokasi melaporkan adanya peningkatan insiden antisemitisme dan Islamofobia di Australia sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.