Perdana! Tentara Rusia Akan Disidang atas Tuduhan Kejahatan Perang

Jakarta, IDN Times - Vadim Shysimarin, seorang tentara Rusia yang ikut melakukan invasi ke Ukraina, diseret ke pengadilan karena dugaan kejahatan perang. Pengadilan di Kiev mulai melakukan persidangan tersebut pada Kamis (12/5/2022).
Shysimarin adalah tentara Rusia dengan jabatan sersan. Dia ikut bertempur di kota Summy dan diduga membunuh warga sipil Ukraina berusia 62 tahun. Usianya baru 21 tahun tapi dia adalah komandan divisi tank Kantemirovskaya.
Pengadilan pidana distrik Kiev, Ukraina, juga kemungkinan akan menyidangkan dua kasus lain. Menurut The Guardian, salah satu kasus adalah pengadilan in absentia terhadap Mikhail Romanov, seorang tentara Rusia yang dituduh melakukan pemerkosaan dan pembunuhan.
1. Membunuh warga sipil dengan senapan AK-74

Vadim Shysimarin saat ini berada dalam tahanan Ukraina. Dia akan disidang atas tuduhan kejahatan perang karena dengan sengaja membunuh warga sipil berusia 62 tahun di kota Summy. Insiden itu terjadi pada 28 Februari, empat hari setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
Shysimarin dan empat rekannya melarikan diri setelah konvoi militernya digempur pasukan Ukraina. Dia mencuri mobil warga sipil untuk melarikan diri dari tentara Kiev.
Shysimarin kemudian menembak seorang warga sipil yang bersepeda. Menurut Jaksa Agung Iryna Venediktova, tindakan itu dilakukan agar warga sipil tersebut tidak melaporkan keberadaan mereka ke pasukan Ukraina.
Insiden pembunuhan dilakukan hanya puluhan meter dari rumah korban dan dilakukan dengan menggunakan senapan AK-74.
2. Aktivis HAM mengikuti persidangan
Sejauh ini, tidak ada rincian informasi yang menyebutkan kapan dan bagaimana Vadim Shysimarin berhasil ditangkap oleh pasukan Ukraina. Jaksa Agung, Iryna Venediktova, juga tidak mengatakan kapan persidangan akan dimulai.
Namun kelompok aktivis hak asasi manusia di negara tersebut mengatakan akan mengikuti semua persidangan Shysimarin.
"Sangat sulit untuk mematuhi semua aturan, norma, dan netralitas proses pengadilan di masa perang," kata Volodymyr Yavorskyy dari Center for Civil Liberties, kutip Al Jazeera.
Dia ingin melihat apakah persidangan itu adil untuk terdakwa atau tidak.
3. Lebih dari 10 ribu kejahatan perang Rusia di Ukraina

Vadim Shysimarin, yang diseret ke pengadilan atas tuduhan dugaan kejahatan perang, jika terbukti akan menghadapi hukuman 10 sampai 15 tahun kurungan penjara. Bahkan ada juga kemungkinan dia mendapatkan hukuman seumur hidup.
Venediktova menjelaskan bahwa pihaknya saat ini telah melakukan penyelidikan atas laporan lebih dari 10 ribu tuduhan kejahatan perang pasukan Rusia di Ukraina.
Dilansir Associated Press, dia mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 600 tersangka dalam tuduhan tersebut. Banyak dari dugaan kekejaman terungkap bulan lalu ketika pasukan Presiden Vladimir Putin mundur dari sekitar Kiev untuk mengalihkan serangan ke Donbass, Ukraina timur.