Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pertama Kali, Angela Merkel Mengutuk Invasi Rusia 

Angela Merkel dan Volodymyr Zelenskyy (Instagram.com/bundeskanzlerinmerkel)

Jakarta, IDN Times - Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, pada Rabu (1/6/2022), untuk pertama kalinya mengutuk keras invasi Rusia di Ukraina. Selama Moskow menyerang Kiev, Merkel telah didera kritik karena sikap diamnya sebagai mantan pemimpin Eropa.

Dalam sebuah pernyataan, Merkel mengungkapkan ekspresi solidaritasnya kepada rakyat Ukraina. Dia mengecam perang barbar yang telah dilancarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin di Ukraina.

1. Merkel gambarkan invasi Rusia adalah perang barbar

Kanselir Jerman, Angela Merkel. (instagram.com/bundeskanzlerin)

Angela Merkel secara resmi lengser dari jabatan Kanselir Jerman tahun lalu setelah 16 tahun berkuasa. Dia menjadi perempuan terlama yang berkuasa di Eropa, yang dipilih secara demokratis. Posisinya saat ini digantikan oleh Kanselir Olaf Scholz.

Tak lama setelah Merkel lengser, Vladimir Putin menyalakan perang di Ukraina dengan istilah operasi militer khusus. Merkel saat itu mengatakan secara singkat bahwa tidak ada pembenaran atas pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, kutip Reuters.

Tapi setelah itu, Angela Merkel lebih terlihat mengambil sikap diam. Dan sikap itu telah menimbulkan pertanyaan dari banyak kalangan.

Kali ini, Merkel secara terbuka mengutuk invasi Rusia di Ukraina. Dia menggambarkan invasi pasukan Moskow itu itu sebagai perang barbar.

2. Merkel dukung Sekutu untuk akhiri perang

Komentar Merkel tentang perang Rusia di Ukraina pada hari Rabu, telah menjadi salah satu pusat perhatian. Dia berpidato dalam sebuah acara yang dilaksanakan oleh Serikat Buruh Jerman (DGB).

Dalam kesempatan itu, Merkel mengatakan mendukung "semua upaya pemerintah Jerman serta Uni Eropa (UE), Amerika Serikat (AS), mitra kami di G7, di NATO dan PBB untuk menghentikan perang biadad serangan oleh Rusia," katanya dilansir Associated Press.

Mantan penguasa Jerman itu juga menyatakan solidaritasnya dengan Ukraina. Dia mendukung hak Ukraina untuk membela diri.

3. Angela Merkel jadi sasaran kritik atas ketergantungan Jerman terhadap Rusia

Vladimir Putin memberi bunga saat Angela Merkel melakukan kunjungan ke Moskow. (Twitter.com/President of Russia)

Merkel yang besar di Jerman Timur adalah sosok yang fasih berbahasa Rusia. Sedangkan Vladimir Putin yang pernah bekerja di Jerman Timur sebagai agen intelijen ketika negara itu dikuasai komunisme, adalah sosok yang juga lancar berbahasa Jerman.

Merkel telah lama mencoba membangun hubungan baik dengan Rusia dan bersahabat dengan Putin. Bahkan dia juga kerap dikritik atas kesepakatan impor energi Rusia, terutama dengan pendirian pipa gas Nord Stream antara kedua negara, kutip CNBC.

Ketika Rusia mencaplok Krimea, Ukraina, pada 2014, Merkel juga bersikeras untuk mempertahankan komunikasi dengan Moskow. Dia juga merupakan kekuatan pendorong di belakang proyek pipa Nord Stream 2 yang dituduh membuat Jerman tergantung dengan energi Rusia.

Kini, Kanselir OIaf Scholz telah mencoba membalik kebijakan itu. Invasi Rusia telah membuatnya membatalkan Nord Stream 2, bahkan Berlin terus berkomitmen untuk membantu Kiev persenjataan untuk mempertahankan diri melawan Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us