Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PM Malaysia Bahas Aksi Miftah Ejek Pedagang Es Teh: Angkuh!

Presiden terpilih, Prabowo Subianto makan malam dengan PM Malaysia, Anwar Ibrahim di kediaman Prabowo di Kertanegara pada Sabtu malam. (www.instagram.com/@anwaribrahim_my)
Intinya sih...
  • Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut sikap Miftah angkuh dan sombong karena menghina pedagang es teh di Indonesia.
  • Hampir 100 ribu orang menandatangani petisi copot Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
  • Inisiator petisi, Dika Prakasa, mempertanyakan apakah jabatan Miftah layak setelah tindakan kontroversialnya, dan mempertanyakan komitmen Presiden Prabowo Subianto atas peristiwa ini.

Jakarta, IDN Times - Komentar tak pantas dari Miftah Maulana Habiburrahman yang menghina pedagang es teh, Sunhaji, juga mendapat sorotan negara tetangga Indonesia, yakni Malaysia. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyebut sikap Miftah ini adalah sikap angkuh dan sombong.

“Viral di media sosial, ada kiai, Gus, berdakwah da menghina seorang penjual teh. Teman-teman saya dari Indonesia mengirim video tersebut. Ini pendakwah, ada dua, mereka tertawa dengan maksud menghina dan menimbulkan kemarahan Presiden Prabowo Subianto. Akhirnya pendakwah ini datang ke rumah penjual teh dan minta maaf,” kata Anwar, dalam sebuah tayangan media lokal Malaysia, Kamis (5/12/2024).

“Ini aneh dan tidak biasa. Inilah salah satu sikap angkuh, sombong yang kadang terjadi di kalangan yang tak tahu agama. Orang yang paham agama, bicara soal Islam, iman juga bisa keluar kata-kata penghinaan dan ini sikap sombong,” ucap dia.

Viralnya aksi Miftah ini dibahas Anwar ketika dirinya sedang menghadiri rapat bulanan Kementerian Keuangan Malaysia.

1. Beredar petisi minta Miftah dicopot dari posisi Utusan Khusus Presiden

Miftah saat berceramah di Unnes. (Dok Humas Unnes)

Petisi copot Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan muncul di laman Change.org.

Hingga Kamis (5/12/2024) pukul 20.50 WIB, hampir 100 ribu orang telah menandatangani petisi copot Miftah di laman tersebut. Petisi ini muncul setelah video Miftah yang diduga mengolok-olok pedagang es teh di Magelang, Jawa Tengah viral di jejaring media sosial. 

Sebelumnya, Miftah juga sempat disorot publik atas tindakan kontroversialnya dalam memperlakukan sang istri dengan tidak pantas, di depan umum.

2. Status Miftah sebagai Utusan Presiden tidak selaras dengan sikapnya

Pertemuan Gibran Rakabuming Raka dan Miftah. (Dok. Istimewa)

Dika Prakasa, inisiator petisi copot Miftah menjelaskan alasan mengajak publik untuk ikut menandatangani pencopotan Miftah dari jabatannya saat ini.

Menurut dia, publik mempertanyakan apakah jabatan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto terhadap Miftah itu layak atau tidak. Sementara, kata dia, Miftah kerap membuat kegaduhan di masyarakat.

"Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar Bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah," tulis dia.

3. Bisa mencoreng pemerintahan Prabowo

Miftah Maulana (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Dika lantas mempertanyakan sikap dan komitmen Presiden Prabowo Subianto atas peristiwa ini. Pasalnya, dalam pidatonya Prabowo mengklaim menghargai para pedagang kaki lima.

"Mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal," tulisnya lagi.

Namun, kata Dika, salah satu utusannya justru memberikan contoh yang sebaliknya. Dia menilai, bila kasus seperti ini terus dibiarkan maka akan berdampak dan mencoreng pemerintahan Prabowo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us