PM Singapura akan Temui Presiden Joe Biden di Washington

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) dari tanggal 26 Maret - 2 April 2022.
Pada kunjungannya tersebut, PM Lee akan mengunjungi Washington DC dan New York, serta dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden.
Lalu, apa saja yang akan dibahas oleh kedua negara?
1. Singapura-AS akan bahas kemitraan strategis kedua negara

Presiden Biden akan menyambut Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Gedung Putih pada hari Selasa (29/3/2022). Para pemimpin akan menegaskan kembali pentingnya Kemitraan Strategis AS-Singapura, kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
Biden akan meninjau upaya untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan membahas perang Rusia yang tidak adil melawan Ukraina dengan PM Lee, kata pernyataan tersebut.
Selain itu, Biden juga berharap dapat memperdalam kerja sama dalam berbagai kepentingan bersama, termasuk menegakkan kebebasan laut, memajukan ketahanan rantai pasokan, mengatasi krisis di Burma, dan memerangi perubahan iklim.
2. PM Singapura akan mengunjungi banyak pejabat penting di AS

Menurut Kantor Perdana Menteri Singapura dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa kunjungan Singapura ke AS akan membangun hubungan yang kuat, lama dan multi-faceted antara kedua negara.
Kunjungan PM Lee kali ini ke AS didampingi oleh beberapa menterinya, yakni Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong, Menteri Komunikasi dan Informasi Josephine Teo.
Nantinya di Washington DC, Lee akan bertemu dengan Presiden Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, dan Sekretaris Kabinet lainnya. Lee juga akan bertemu dengan anggota senior Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat AS. Pertemuan-pertemuan tersebut akan meninjau dan membahas cara-cara untuk lebih memajukan kerja sama erat Singapura-AS di berbagai bidang. Lee juga akan berpartisipasi dalam dialog di Council on Foreign Relations.
Sementara itu untuk kunjungannya ke New York, Lee dijadwalkan akan bertemu dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa António Guterres, para pemimpin industri dan sektor keuangan, serta tokoh-tokoh terkemuka AS lainnya.
3. Singapura, AS dan kawasan Indo-Pasifik

Dilansir Reuters, Pemerintah Biden pada Februari mengumumkan strategi Indo-Pasifik dan berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan pada kawasan tersebut guna melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya China dalam menciptakan pengaruh regional.
Singapura pun ingin mendengar rincian rencana AS untuk Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF), di mana menurut AS kawasan tersebut tetap menjadi prioritas utama meskipun terjadi krisis Ukraina.
Namun, menurut analis setelah AS menarik diri dari keanggotaan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump pada 2017 lalu, berdampak pada melemahnya keterlibatan Negeri Paman Sam di kawasan Indo-Pasifik tersebut.