Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis dan Belanda Minta Warganya Tinggalkan Iran Segera, Kenapa?

ilustrasi (Unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Jakarta, IDN Times - Kisruh di Iran, yang tak kunjung selesai karena bermula dari kematian Mahsa Amini, telah membuat pemerintah Prancis mendesak warganya meninggalkan negara tersebut pada Jumat (7/10/2022).

Kementerian Luar Negeri Prancis menyampaikan, warga Prancis yang menjadi turis atau memiliki kewarganegaraan ganda memiliki risiko tinggi penangkapan sewenang-wenang.

Dalam tiga minggu terakhir, Iran diguncang protes yang berujung kerusuhan. Teheran menyalahkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu dengan menuduhnya telah memprovokasi demonstran. Dua warga Prancis baru-baru ini ditangkap atas tuduhan mata-mata.

1. Praktik kediktatoran Iran

Bendera Iran (Unsplash.com/Mostafa Meraji)

Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun yang ditahan polisi moral karena dinilai melanggar aturan berpakaian, meninggal setelah tiga hari ditahan polisi. Publik Iran kemudian marah dan melakukan demonstrasi besar-besaran.

Protes dukungan kepada Amini meluas di seluruh Iran. Perempuan dari negara lain bahkan memberi dukungan kepada para demonstran.

Protes berlanjut dan berujung kerusuhan, membuat Iran menanggapi dengan keras para demonstran. Melansir RTE, pekan ini Prancis mengecam tindakan Teheran karena dianggap menerapkan praktik kediktatoran serta menyandera dua warganya.

Otoritas Prancis telah mendesak Iran untuk membebaskan dua orang tersebut.

2. Risiko penahanan sewenang-wenang

Pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Prancis mendesak warganya yang berada di Iran untuk meninggalkan negara tersebut. Alasannya adalah supaya warga Prancis tidak menjadi korban penangkapan sewenang-wenang. 

"Setiap turis Prancis, termasuk warga negara ganda, menghadapi risiko tinggi penangkapan, penahanan sewenang-wenang, dan pengadilan yang tidak adil," kata Kementerian dikutip Reuters.

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna menjelaskan kepada Parlemen Eropa bahwa negaranya mengutuk penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap demonstran Iran, dan menyerukan sanksi dijatuhkan kepada pejabat tinggi Teheran.

3. Belanda desak warganya tinggalkan Iran

Tidak hanya Prancis, negara Eropa lainnya juga mulai menekankan warganya yang ada di Iran untuk segera meninggalkan negara tersebut.

Melansir Iran International, Belanda pada Jumat telah mendesak semua warganya untuk meninggalkan Iran, dan menyarankan agar semua perjalanan ke negara itu tidak dilakukan.

Desakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Belanda, Wopke Hoekstra.

Protes dukungan untuk Mahsa Amini telah berjalan selama 21 hari. Lebih dari 150 demonstran telah tewas karena pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan. Meski begitu, protes sampai saat ini belum padam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us