Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prancis Minta Perusahaan Eropa Tidak Investasi di AS

Presiden Prancis, Emmanuel Macron. (Kremlin.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada Kamis (3/4/2025), memerintahkan perusahaan Eropa tidak berinvestasi di Amerika Serikat (AS). Desakan ini merupakan balasan atas penetapan tarif pajak baru kepada Uni Eropa (UE). 

Pekan lalu, Prancis menolak larangan yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan diversifikasi, kesetaraan, dan inklusi (DEI). Penolakan ini menyusul kiriman surat peringatan implementasi DEI di perusahaan Prancis dan Eropa di AS. 

Kebijakan ini menambah ketegangan antara Prancis dan AS dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, relasi kedua negara tegang imbas larangan masuk ilmuwan asal Prancis ke AS usai mengkritisi Trump. 

1. Usulkan penangguhan investasi di AS untuk sementara

Macron menyebut bahwa penangguhan investasi ini dilakukan sementara setelah adanya klarifikasi terkait penetapan tarif pajak baru dari AS. 

"Ini penting bahwa masa depan investasi kami dan investasi yang diumumkan pekan lalu harus dihentikan sementara waktu hingga kami mendapatkan klarifikasi perjanjian dengan AS," terangnya, dilansir Politico

Ia meminta seluruh perusahaan Eropa ikut bersolidaritas bersama menghadapi tarif pajak baru dari Trump. Macron menyebut bahwa Prancis akan melindungi kepentingan negaranya di tengah perang dagang. 

"Kami butuh melanjutkan akselerasi agenda perlindungan perdagangan di level Eropa dengan mencari cara keluar dari tekanan ini. Kami tidak naif, kami akan melindungi diri kami sendiri," tambahnya.

2. Perusahaan besar Prancis sudah umumkan rencana investasi di AS

Pernyataan Macron ini disampaikan menyusul rencana dua perusahaan Prancis, yakni CMA CGM dan Schneider Electric berinvestasi di AS. Namun, keduanya masih belum menanggapi usulan dari Macron. 

Melansir France24, perusahaan pelayaran, CMA CGM, sudah mengumumkan rencana investasi sebesar 20 miliar dolar AS (Rp331,2 triliun) untuk pembangunan terminal dan fasilitas logistik di AS. 

Sementara itu, perusahaan peralatan elektronik Schneider Electric sudah mengumumkan rencana investasi sebesar 700 juta dolar AS (Rp11,5 triliun) untuk mengembangkan infrastruktur energi dalam meningkatkan teknologi artificial inteligence (AI) di AS. 

Di sisi lain, Macron mengklaim bahwa AS akan menjadi semakin miskin dan lemah setelah pengumuman tarif baru kepada Eropa. Ia menggambarkan bahwa aksi Trump ini brutal dan berdampak besar pada ekonomi Eropa. 

3. Produsen wine Prancis terdampak tarif Trump

Presiden Konfederasi Produsen Wine Nasional Prancis (CNAOC), Jerome Bauer, mengatakan bahwa tarif pajak baru dari AS ini tidak bisa diterima oleh petani anggur di Prancis. 

"Kami sudah kehilangan 500 juta euro (Rp9,1 triliun) pendapatan akibat tarif ini. Sekarang, dengan pengumuman dari Trump. Kami sudah menghitung kembali karena semua produk akan dikenakan pajak sebesar 20 persen. Mimpi buruk datang lagi dan kami industri berada di posisi yang lemah," tuturnya, dikutip RFI.

Bauer mengkhawatirkan dampak tarif dari Trump ini terhadap keberlangsugan pertanian dan lapangan pekerjaan di sektor ini. Ia meminta pemerintah Prancis mendiskusikan masalah ini di Parlemen Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us