Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Belarus: Perubahan Doktrin Nuklir Rusia Terlambat

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat berkunjung ke Teheran, Minggu (12/3/2023). (twitter.com/Iran_GOV)

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Minggu (13/10/2024), mengatakan bahwa keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengubah doktrin senjata nuklir sudah terlambat. Ia mengklaim Barat sudah mendengarnya sebelum disampaikan. 

Pada akhir September, Putin resmi mengubah doktrin penggunaan senjata nuklirnya. Dengan perubahan ini, Moskow dapat meluncurkan senjata nuklir jika mendapat serangan menggunakan misil konvensional. 

1. Sebut Barat harus mendengarkan peringatan Rusia

Presiden Belarus, Alexander Lukashenko saat bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. (president.gov.by)

Lukashenko mengatakan, seharusnya doktrin senjata nuklir tersebut sudah diubah sejak lama. Ia menyampaikan peringatan keras dari Presiden Putin bahwa doktrin ini harus didengar oleh negara-negara Barat. 

"Doktrin ini harusnya ditetapkan sejak lama. Misil Barat sudah mengembom Rusia jika Barat tidak mendengarkan peringatan Putin terkait ancaman nuklir. Namun, perubahan doktrin nuklir ini kemungkinan akan meredam ambisi mereka," terang Lukashenko, dikutip Reuters

Pengumuman perubahan doktrin disebut sebagai jawaban di tengah desakan Ukraina kepada Barat untuk memberikan izin penggunaan senjata jarak jauh di dalam teritori Rusia. 

Belakangan ini, Kremlin sudah memperingatkan Barat soal pecahnya perang jika memberikan lampu hijau bagi Kiev untuk menggunakan senjata jarak jauh, seperti ATACMS dari Amerika Serikat (AS) dan Storm Shadow dari Inggris di teritori Rusia. 

2. Belarus blokir produk pakaian asal Polandia

bendera Polandia (pexels.com/kaboompics)
bendera Polandia (pexels.com/kaboompics)

Pada Senin (14/10/2024), Belarus turut mengumumkan larangan masuknya toko retail pakaian ternama asal Polandia, seperti Sinsay, Reserved, dan House. Ia menyebut produk tersebut tidak memenuhi standar yang ditetapkan. 

"Toko retail pakaian tersebut tidak memenuhi regulasi teknis yang ditetapkan oleh Bea Cukai, terutama mengenai penyerapan kelembapan dan permeabilitas udara. Dalam mayoritas kasusnya, permeabilitas udara bagi pakaian dewasa tidak memenuhi standar," ujarnya, dikutip Polskie Radio.

Sejak Mei lalu, merk sepatu terkenal asal Polandia, Wojas sudah hengkang dari pasar Belarus setelah rezim Lukashenko menetapkan larangan impor sepatu dan sejumlah barang tekstil ke negaranya. 

3. Tuduh 45 oposisi berniat menggulingkan pemerintahan Lukashenko

Pekan lalu, Komite Investigasi Belarus sudah membuka investigasi kepada 45 orang yang diduga berniat menggulingkan pemerintahan Lukashenko. Pihaknya juga mengklaim mereka tergabung dalam organisasi ekstremis.

"Kami mengupayakan intensifikasi pembebasan tahanan politik. Namun, mereka terlibat dalam sejumlah aktivitas yang didorong oleh pemimpin oposisi, Sviatlana Tsikhanouskaya dan mendukungnya untuk merebut pemerintahan Belarus secara tidak konstitusional," ungkapnya, dilansir TVP World.

Komite itu menambahkan bahwa sudah ada 23 orang yang terlibat perkumpulan ini sudah diidentifikasi dan sekarang berada di luar negeri. Puluhan orang tersebut diduga tengah merencanakan merusak pemilu di Belarus. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us