Presiden Ekuador Klaim Pemerintah Sebelumnya Pro-Geng Kriminal

Jakarta, IDN Times - Presiden Ekuador Daniel Noboa, pada Jumat (19/1/2024), menekankan bahwa negaranya tidak akan kalah melawan teror geng kriminal. Ia juga menuding pemerintahan sebelumnya membiarkan geng narkoba berkembang di Ekuador.
Noboa sudah mendeklarasikan konflik internal terhadap geng kriminal di Ekuador sejak Selasa pekan lalu. Sampai saat ini, situasi keamanan di Ekuador masih mencekam di tengah rentetan teror geng kriminal yang menyasar fasilitas publik, warga sipil, maupun aparat keamanan.
1. Noboa salahkan kepemimpinan eks Presiden Correa

Presiden Noboa mengungkapkan, geng kriminal semakin kuat dan berada di zona nyaman selama dipimpin eks Presiden Rafel Correa. Ia menyebut Correa menyebabkan Ekuador yang sebelumnya sebagai salah satu negara teraman menjadi paling berbahaya di Amerika Latin.
"Saya tidak mengatakan bahwa ia yang menyebarkan benih, tetapi selama kepemimpinannya geng kriminal makin berkembang dan hingga begitu kuat serta berbahaya," terangnya, dilansir Europa Press.
"Organisasi penyelundup narkoba begitu kuat saat ini dan ini sudah berkembang dari pemerintahan sebelumnya. Ini bukan sesuatu yang berkembang 1 atau 2 hari, tetapi mereka sudah tumbuh selama bertahun-tahun," tambahnya.
Noboa akan mengajak pemerintah negara lain untuk melawan aktivitas penyelundupan narkoba. Pasalnya, narkoba tersebut mayoritas diselundupkan dan dikonsumsi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
2. Correa sebut pernyataan Noboa adalah kebohongan
Mantan Presiden Rafael Correa menampik pernyataan Noboa soal geng kriminal yang semakin kuat selama kepemimpinannya. Ia mengungkapkan bahwa pernyataan Noboa adalah kebohongan.
"Kebohongan dari pemimpin mediocre kembali disampaikan. Ia mempercayai sesuatu yang tidak mungkin dan menolak yang sudah pasti. Apakah dia lupa bahwa kami sudah tidak menduduki pemerintahan Ekuador selama 7 tahun terakhir," terang Correa.
Meski mendapat kritik, Partai Movimiento Revolución Ciudadana (RC) yang dipimpin Correa tetap mendukung kebijakan Noboa. Partai sayap kiri itu mendukung rencana kebijakan ekonomi dan deklarasi konflik internal melawan geng kriminal.
Dilaporkan Prensa Latina, Ekuador menjadi salah satu negara paling berbahaya di dunia pada 2023 dengan lebih dari 7.800 kasus pembunuhan. Maka dari itu, terdapat 46 kasus kematian dari 100 ribu penduduk di Ekuador sepanjang 2023.
3. Noboa sebut operasi militer di Ekuador membuahkan hasil

Noboa menegaskan, aparat keamanan sedang berjuang melawan geng kriminal dan meyakinkan kepada seluruh warga bahwa seluruh teroris di Ekuador tidak dalam zona nyaman saat ini.
"Ini adalah sebuah perang, konflik internal bersenjata di mana kami memerangi 22 kelompok teroris yang berjumlah puluhan ribu pasukan dengan senjata lengkap. Mereka mendapat uang dari penyelundupan narkoba, pertambangan ilegal dan sedang menebarkan teror," ungkapnya, dikutip Telesur.
"Kami sudah menetralisir semua penjara di Ekuador dan memastikan lebih dari 170 tawanan dibebaskan dan dalam kondisi aman. Kami sedang mengorganisir penjara, memastikan bos geng kriminal tidak berada dalam zona nyaman dan berupaya memutus jaringan kriminal dan terorisme," sambungnya.
Presiden berusia 36 tahun itu mengatakan, otoritas Ekuador tengah berupaya menangkap pemimpin Los Choneros, Jose Macias alias Fito yang melarikan diri dari penjara. Ia pun menyebut sekarang Fito jugas sedang dicari di beberapa negara lain.