Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Iran Setuju Tingkatkan Perdagangan dengan Venezuela

Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di Caracas, Senin (12/6/2023). (twitter.com/NicolasMaduro)

Jakarta, IDN Times - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, resmi mengunjungi Venezuela pada Senin (12/6/2023) untuk mengawali turnya di kawasan Amerika Latin. Ia bertemu langsung dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, untuk mempererat relasi kedua negara. 

Setahun lalu, Maduro sudah mengadakan kunjungan ke Teheran untuk melakoni turnya di Afrika dan Asia. Lawatan tersebut menghasilkan persetujuan kooperasi baru di berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, budaya, perminyakan, pertahanan, pariwisata, dan pangan.

1. Raisi ingin tingkatkan perdagangan hingga Rp297,4 triliun

Raisi mengatakan, keinginannya meningkatkan perdagangan dan ekonomi Iran-Venezuela mencapai 3 miliar dolar AS (Rp44,6 trilun) menjadi 10 miliar dolar AS (Rp148,7 triliun). Ia pun menargetkan perdagangan akan naik menjadi 20 miliar dolar AS (Rp297,4 triliun). 

Dalam kesempatan itu, Maduro dan Raisi sudah menandatangani lebih dari 20 kesepakatan baru dalam bidang petrokimia, transportasi, pertambangan, dan berbagai sektor lainnya. Perjanjian ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dalam 20 tahun ke depan, dilansir La Prensa Latina

Kedua pemimpin sudah menyetujui penguatan dan proyek ekspansi dalam eksplorasi petrokimia serta proses eksploitasinya. Tahun lalu, kedua negara setuju memperbaiki kilang minyak di Venezuela dan penguatan kerja sama di bidang migas. 

2. Maduro akui peran Iran sebagai kekuatan baru di dunia

Maduro, yang menerima kedatangan Raisi di Istana Miraflores, juga menyatakan solidaritas dan persahabatan antara kedua negara. Ia menambahkan bahwa kedua negara saling menghargai dan punya kerja sama yang baik. 

"Kunjungan ini adalah momentum penguatan relasi yang dibangun dari solidaritas, persaudaraan, dan kooperasi dua orang, dua revolusi, dua negara yang dilahirkan sebagai saudara, Republik Islam Iran dan Republik Bolivarian Venezuela," papar Maduro. 

"Venezuela sedikit tapi pasti melawan agresi imperial lebih dari 900 sanksi kriminal. Di sini Venezuela berdiri, memperluas hubungan dengan Iran dan dunia. Kami siap melanjutkan konstruksi dunia yang baru," sambungnya. 

Dilaporkan Telesur, Maduro juga mengakui peran Iran sebagai negara yang punya kedudukan kuat dalam perubahan dunia yang baru. Ia menekankan pada pembangunan industri, ilmu pengetahuan, teknologi di Iran yang begitu impresif. 

3. Maduro sebut Trump ingin kuasai minyak Venezuela

Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (twitter.com/NicolasMaduro)

Setelah bertemu dengan Raisi, Maduro mengungkapkan bahwa eks Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengakui menjatuhkan sanksi kepada Venezuela untuk mengincar kekayaan dan minyak negaranya. 

"Terdapat banyak kampanye dalam melawan Venezuela. Dua hari lalu, mantan Presiden Trump menyatakan kejahatannya terhadap kemanusiaan, teramasuk kepada rakyat Venezuela. Ia mendeklarasikan bahwa tujuan pemerintahannya untuk membuat masyarakat Venezuela kolaps dan AS dapat mengambil minyak dan kekayaan kami," papar Maduro. 

Ia menambahkan bahwa AS punya niat imperialisme untuk merampas kekayaan yang dimiliki rakyatnya. Maduro menyebut, Trump berpikir ia dapat dengan mudah mengambil alih minyak Venezuela, yang dikenal sebagai negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us