Pria di Belgia Jadi Joki Vaksinasi COVID, Sudah Disuntik 8 Kali

Jakarta, IDN Times - Lelaki berusia 33 tahun di Belgia mengaku menjadi joki vaksinasi COVID-19. Dia diamankan polisi saat mencoba mendapat suntikan kesembilan.
Dilansir dari ANTARA, yang mengutip dari Anadolu, lelaki itu ditangkap di pusat vaksinasi Fosses-la-Ville. Lelaki itu dibayar untuk menggantikan orang-orang yang tidak ingin divaksinasi COVID-19.
1. Dicurigai petugas karena bolak-balik ke lokasi vaksinasi

Gerak-gerik lelaki itu terpantau oleh vaksinator di Kota Namur dan Charleroi. Mereka kemudian melapor ke polisi karena curiga melihat laki-laki yang sudah beberapa kali mendatangi lokasi vaksinasi.
Polisi yang menyamar sebagai vaksinator menangkap lelaki itu saat dia datang untuk menerima suntikan kesembilan.
2. Dibayar hingga Rp2,4 juta per suntikan

Menurut pengakuan lelaki itu, ia telah menerima delapan vaksin dan dibayar sekitar Rp1,6 – Rp2,4 juta per satu suntikan. Dia menggunakan identitas orang lain supaya sertifikat vaksinnya keluar.
Di Belgia, hanya orang-orang yang sudah divaksin yang bisa mengunjungi bar dan restoran. Banyak pengusaha yang menuntut stafnya agar disuntik vaksin. Pada Minggu (26/12/2021), puluhan ribu orang penentang vaksin di Brussels akan menggelar aksi protes terhadap pembatasan COVID-19.
3. Pengakuan joki vaksin di Indonesia

Kejadian yang sama juga terjadi di Indonesia. Lelaki bernama Abdul Rahim asal Sulawesi Selatan mengaku menjadi joki vaksinasi dan sudah menerima 16 suntikan. Untuk setiap suntikan, dia dibayar sekitar Rp100 ribu - Rp800 ribu.
"Saya Abdul Rahim, saya telah melakukan vaksinasi 14 orang, pengganti vaksinasi. Adapun suntikan yang saya disuntikan 16 kali. Upah yang diberikan pada saya itu antara Rp100 ribu sampai Rp800 ribu," kata Rahim dalam video berdurasi 31 detik tersebut.
Kementerian Kesehatan menyayangkan perlakuan Abdul Rahim, jika memang pengakuannya terbukti benar. Kementerian Kesehatan juga mengingatkan soal efek samping apabila menerima vaksin melebihi dosis yang dianjurkan.