Profil Dilma Vana Rousseff, Mantan Presiden Brasil Jadi Presiden NDB

- Presiden Prabowo Subianto bertemu Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka, Jakarta
- Dilma Vana Rousseff merupakan mantan Presiden Brasil, lahir pada 14 Desember 1947, dan berhasil menjabat sebagai Presiden perempuan pertama Brasil pada 2011 hingga 2016
- Rousseff terlibat dalam oposisi sayap kiri terhadap pemerintah sejak remaja, diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi pada 2003, dan terpilih sebagai Presiden Brasil tahun 2011
Jakarta, IDN Times - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertemu Presiden New Development Bank (NDB), Dilma Vana Rousseff, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3/2025).
NDB ialah bank yang didirikan negara-negara yang tergabung dalam BRICS (Brasil, Russia, India, China, dan South Africa--kelompok negara berkembang yang berperan penting dalam perekonomian global dan politik internasional).
Dilma Vana Rousseff sendiri merupakan mantan Presiden Brasil. Berikut profilnya.
1. Jadi Presiden perempuan pertama Brasil

Dilma Vana Rousseff merupakan ekonom dan politikus yang lahir pada 14 Desember 1947 di Brasil. Ia berhasil menjabat sebagai Presiden perempuan pertama Brasil pada 2011 hingga 2016.
Rousseff dibesarkan dalam keluarga kelas menengah ke atas. Ayahnya adalah seorang pengacara dari Bulgaria yang berimigrasi ke Brasil, dan ibunya adalah seorang guru.
2. Terlibat kelompok oposisi sejak remaja

Pada 1964 Presiden Brasil digulingkan oleh koalisi pejabat sipil dan militer. Rousseff yang saat itu masih remaja, terlibat dalam oposisi sayap kiri terhadap pemerintah.
Rousseff dikaitkan dengan kelompok militan Komando Pembebasan Nasional (Comando de Libertação Nacional; Colina), kemudian dia menikah dengan sesama aktivis, Cláudio Galeno Linhares, pada 1968.
3. Dari menteri hingga jadi presiden

Pada 2003, Rousseff diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi. Selama lebih dari 2 tahun menjabat, Rousseff beralih tugas sebagai Kepala Staf Kepresidenan Brasil hingga 2010.
Puncak kariernya terjadi ketika dia terpilih sebagai Presiden Brasil tahun 2011. Dilma Rousseff kembali terpilih pada 2014. Tetapi, di periode kedua kepemimpinannya, mulai muncul tekanan pemakzulan dengan berbagai alasan dan pertimbangan.
Rousseff pun akhirnya angkat kaki dari Istana Kepresidenan Brasil setelah dimakzulkan oleh Senat Brasil pada Juli 2016. Senat Brasil mencopot Rousseff dari jabatan presiden dengan tuduhan memanipulasi anggaran.