Puji Diaspora Ukraina, Zelenskyy Ingin Wujudkan Kewarganegaraan Ganda

Jakarta, IDN Times - Presiden Volodymyr Zelenskyy berterima kasih kepada warga Ukraina di luar negeri atas dukungan mereka selama invasi Rusia. Dia pun mengusulkan perubahan konstitusi untuk memungkinkan kewarganegaraan ganda.
Sebagai informasi, konstitusi saat ini tidak memberikan warga negara Ukraina hak untuk memiliki kewarganegaraan ganda, sehingga jutaan orang asal Ukraina yang tinggal di luar negeri tidak dapat memiliki paspor Ukraina.
1. Janjikan kewarganegaraan ganda

Dalam apa yang tampak sebagai isyarat simbolis pada Hari Persatuan Ukraina, yang menandai peringatan penyatuan Ukraina bagian timur dan barat pada 1919, Zelenskyy mengatakan ia sedang mengajukan rancangan undang-undang ke parlemen yang memungkinkan terwujudnya kewarganegaraan ganda.
“Hari ini saya menyerahkan kepada Verkhovna Rada (Parlemen Ukraina) sebuah rancangan undang-undang penting yang akan memungkinkan penerapan amandemen legislatif yang komprehensif dan pengenalan kewarganegaraan ganda,” kata Zelenskyy pada Senin (22/1/2024).
“Dan hal ini akan memungkinkan semua etnis Ukraina dan keturunan mereka dari seluruh dunia untuk memiliki kewarganegaraan kami. Tentu saja, kecuali warga negara dari negara agresor,” tambah dia, merujuk ke Rusia, dikutip dari Reuters.
2. Zelenskyy puji kegigihan warga negaranya

Zelenskyy sering menggarisbawahi perlunya persatuan di tengah perang Rusia di Ukraina yang berlarut-larut, karena Kiev sangat bergantung pada bantuan militer dan keuangan dari luar negeri.
Dia pun berterima kasih kepada diaspora Ukraina yang tidak bosan-bosan mendukung negaranya.
“Saya orang Ukraina, yang berarti (lainnya) rakyat kami sangat gigih,” ujar dia.
Perubahan terhadap konstitusi memerlukan persetujuan parlemen, sebuah proses yang dapat memakan waktu sekitar satu tahun dan persetujuan dari Mahkamah Konstitusi.
3. Rusia siap melakukan segala cara untuk membela kepentingannya

Sementara itu, Rusia berjanji akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk membela warganya dan infrastruktur utama dari serangan Ukraina. Keterangan itu disampaikan setelah Moskow menuduh pasukan Kiev membunuh 27 orang dalam penembakan di kota yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.
Pada Minggu, perusahaan Rusia Novatek terpaksa menghentikan beberapa operasi di terminal ekspor bahan bakar besar di Laut Baltik, setelah apa yang media Ukraina katakan adalah yang terbaru dari serangkaian serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap fasilitas energi Rusia.
“Kementerian Pertahanan (Rusia), aset pertahanan udara kami, dan badan-badan terkait lainnya mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri dari serangan teroris semacam ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Rezim Kiev terus menunjukkan sisi jahatnya dengan menyerang infrastruktur sipil. Mereka menyerang masyarakat, warga sipil,” katanya, seraya mencap serangan hari Minggu di kota Donetsk sebagai tindakan terorisme yang keji, dilansir dari The Straits Times.