Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ratusan Wali Kota di Italia Dukung PM Draghi: Harus Tanggung Jawab!

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi (twitter.com/palazzo_chigi)

Tangerang Selatan, IDN Times - Wali kota Italia, organisasi bisnis, dan pemimpin serikat pekerja pada Minggu (17/7/2022) mendesak Perdana Menteri Mario Draghi memikirkan kembali keputusannya untuk mengundurkan diri. 

Pekan lalu, Draghi ajukan pengunduran diri setelah partai 5 Star Movement menolak untuk mendukung pemerintahan, di tengah sidang mosi tidak percaya di parlemen. 

1. Mosi tidak percaya muncul karena Draghi tidak menjamin pemberlakuan upah minimum

Melansir Reuters, Presiden Sergio Mattarella menolak pengunduran diri tersebut dan meminta Draghi untuk berpidato di depan parlemen pekan ini. Presiden berharap pemilu tidak digelar lebih awal, ketika Italia alami gejolak internasional dan ketegangan ekonomi.

Draghi berhasil memenangkan mosi percaya atas protes yang bertujuan untuk mengurangi biaya hidup tinggi bagi keluarga dan perusahaan. Namun, rezimnya kesulitan untuk menjalani permintaan apabila minim dukungan dari semua mitranya.

Five Star Movement, partai populis dan terbelah karena perpecahan internal, menegaskan tidak akan mundur dari koalisinya. Tetapi, pihaknya minta Draghi memberi jaminan untuk jalani kebijakan yang diprioritaskan, seperti pemberlakuan upah minimum. 

"Kami tidak dapat berbagi tanggung jawab pemerintah jika tidak ada kepastian atas masalah yang telah kami garis bawahi," kata Pemimpin Five Star Movement, Giuseppe Conte.

Menurut sumber dari kantor perdana menteri, Draghi tidak akan tunduk pada ultimatum apapun dan tetap bertekad untuk mengundurkan diri.

Namun, berbagai tekanan bisa saja mengubah keputusannya, mengingat kondisi Italia sekarang yang berisiko kehilangan miliaran euro dalam program pemulihan dana pascapandemik Uni Eropa, dan sulit untuk menahan kenaikan biaya energi tanpa kontrol penuh pemerintahan.

2. Sebanyak 110 kali kota desak Draghi tetap lanjut dan tanggung jawab atasi krisis

Melansir Al Arabiya, wali kota dari 110 wilayah Italia mendesak agar pemerintah saat ini tidak melepas tanggung jawab. 

"Kami para wali kota, yang setiap hari dipanggil untuk menangani dan menyelesaikan masalah yang menimpa warga kami, meminta Mario Draghi untuk terus maju dan menjelaskan kepada parlemen alasan bagus mengapa pemerintah harus terus berlanjut," demikian pernyataan mereka dalam surat terbuka.

Sejumlah asosiasi pertanian dan perdagangan juga merilis pernyataan yang mendesak pemerintah untuk tetap lanjut, dan mengingatkan pentingnya mewujudkan stabilitas di dalam negeri.

"Saya tidak memihak, tetapi saya mengatakan bahwa kami memiliki pemerintah yang tidak kehilangan mosi percaya," ujar Maurizio Landini, pemimpin kelompok Konfederasi Umum Buruh Italia.

Namun, mengatasi dendam yang tumbuh di jajaran pemerintahan membuat kondisi Italia semakin sulit terkendali. Sehingga, opsi pemilihan nasional pada September atau Oktober jadi prospek yang menjanjikan.

3. Berbagai kondisi parlemen yang membuat posisi Draghi terancam

Draghi telah menjabat pada awal 2021 dan bertugas untuk membimbing Italia melalui penanganan darurat COVID-19. 

Badan Legislatif juga akan berakhir pada awal 2023, kondisi saat ini menunjukan bahwa blok partai konservatif akan menang di parlemen karena mayoritasnya begitu jelas.  

Partai Lega Nord dan Forza Italia, yang berada dalam koalisi, memiliki prospek kemenangan ketika pemungutan suara ketika musim gugur. Sekaligus memberi alasan yang baik untuk menyambut runtuhnya koalisinya.

Kedua partai mengatakan, pihaknya bersedia untuk tetap di kabinet Draghi dengan syarat, partai Five Star Movement harus keluar dari pemerintahan. Namun, permintaan itu dikesampingkan Draghi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us