Ribuan Warga Meksiko Protes Rencana Pembubaran Institusi Elektoral

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Meksiko menggelar demonstrasi di ibu kota Mexico City pada Minggu (13/11/2022). Aksi kali ini dilakukan untuk memrotes proposal yang diajukan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO) untuk merubah otoritas elektoral di negaranya.
Proposal ini digagas setelah AMLO merasa adanya peran elite yang ikut campur tangan dalam Instituto Nacional Electoral (INE). Bahkan, ia menganggap kekalahannya dalam dua pilpres sebelumnya merupakan akibat dari institusi negara tersebut.
1. Demonstrasi yang dihadiri ribuan warga berlangsung damai
Demonstrasi besar ini digelar di pusat kota Mexico City dan beberapa kota besar lainnya. Unjuk rasa ini diprakarsai oleh sejumlah partai oposisi dan organisasi sipil yang menyerukan penolakan terhadap pembubaran institusi elektoral di Meksiko.
Ribuan demonstran yang hadir di Mexico City diketahui memegang plakat dan spanduk atau mengenakan kaos dengan slogan "lindungi INE". Sedangkan, demonstrasi ini dimulai dari Monumento a la Independencia atau El Angel.
Dilaporkan Reuters, diperkirakan sebanyak belasan ribu demonstran ikut serta dalam aksi kali ini. Sedangkan, aparat kepolisian yang ikut berjaga mengatakan bahwa aksi long-march di Jalan Reforma diikuti oleh 50 ribu demonstran.
Sementara penggagas demonstrasi damai ini menyebut terdapat ratusan ribu warga yang hadir di Mexico City. Namun, sejumlah partai sekutu Lopez Obrador menyatakan bahwa jumlah peserta jauh lebih sedikit dari yang disebutkan di atas.
2. AMLO merasa bahwa dirinya menjadi korban kecurangan dalam INE
Inisiatif dari AMLO ini untuk merombak INE dan membentuk otoritas baru yang mengurus pemilu. Namun, hal itu juga termasuk mengurangi kantor dalam lingkup regional, memotong anggaran ke partai politik, dan memperbolehkan warga memilih otoritas elektoral.
Sesuai dalam undang-undang tersebut jumlah legislatif rendah dalam Kongres akan dikurangi dari 500 menjadi 300 orang. Sedangkan, jumlah senator akan dikurangi dari 128 menjadi 96 orang.
Proposal dari AMLO ini diperkirakan akan didiskusikan di Parlemen Meksiko pada beberapa minggu ke depan. Ini juga akan menjadi keuntungan bagi Partai Morena dan sekutunya yang memegang kursi mayoritas.
Dilaporkan Associated Press, AMLO merasa bahwa dirinya telah menjadi korban INE atas ketidakadilan dalam jalannya pilpres pada 2006 dan 2012. Meskipun, INE yang menyatakan sendiri kemenangan AMLO dalam pilpres tahun 2018.
3. AMLO sempat mengklaim demonstrasi berniat melawan pemerintahannya

Pekan lalu, AMLO juga menyatakan dalam konferensi pers hariannya bahwa warga punya hak untuk menggelar demonstrasi dan menyediakan Zocalo sebagai tempat untuk unjuk rasa. Namun, di kemudian hari ia menyebut protes dilakukan untuk melawan pemerintahannya.
"Rakyat harus tahu bahwa ini adalah demonstrasi melawan kami karena kami membawa sebuah kebijakan yang diinginkan rakyat. Partai oposisi adalah klasis, rasis dan tidak demokratik. Mereka salah satu partisipan dalam kecurangan pemilu dan ingin melanjutkan kontrol di INE," papar AMLO, dilansir dari Mexico News Daily.
Di sisi lain, penggagas demonstrasi ini menolak pernyataan yang diutarakan AMLO. Mereka menegaskan bahwa demonstrasi akan digelar secara damai dan tidak bermaksud melawan pemerintahannya.
"Kami menyerukan demonstrasi damai dan sepenuhnya hanya mempertahankan INE. Kami tidak melakukan protes terhadap siapapun" tutur salah satu pengorganisir demonstrasi, Amado Avendano.
Sesuai survei terbaru yang diadakan INE menunjukkan bahwa 93 persen dari 400 responden mendukung reformasi elektoral. Sedangkan survei daru surat kabar Reforma menyatakan 73 persen warga puas terhadap INE.