Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Swedia Akhirnya Larang Pembakaran Al-Qur'an saat Demo

Sejumlah kelompok menggelar unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar Swedia, Setiabudi, Jakarta Selatan. IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Swedia akhirnya menolak memberikan izin kepada sekelompok pengunjuk rasa yang berencana menggelar demo dengan membakar salinan Al-Qur’an.

Langkah ini disebut cukup jarang dilakukan oleh otoritas Swedia.

“Pembakaran Al-Qur’an di luar Kedubes Turki pada Januari 2023 kemarin dapat meningkatkan ancaman terhadap Swedia, kepentingan Swedia di luar negeri, dan warga Swedia di luar negeri,” kata otoritas Swedia, dikutip dari DW, Jumat (10/1/2023).

1. Unjuk rasa berkaitan dengan NATO

Bendera NATO dan bendera negara anggota berkibar di markas besar NATO, Brussels, Belgia (Twitter/NATOpress)

Protes yang dilarang Swedia ini tidak berasal dari kelompok sayap kanan atau yang dipimpin oleh Rasmus Paludan, politikus yang membakar Al-Qur’an pada bulan lalu di depan Kedubes Turki.

“Dari kelompok atau asosiasi yang kurang terkenal. Protes ini terkait keanggotaan Swedia di NATO,” lanjut otoritas Swedia.

Biasanya, unjuk rasa atau demo jarang dilarang di Swedia karena dianggap dilindungi oleh asas kebebasan berpendapat.

2. Norwegia juga larang adanya demo pembakaran Al-Qur'an

ricksteves.com

Kepolisian Norwegia juga mengumumkan bahwa mereka telah melarang beberapa kelompok yang berencana untuk demo dan membakar Al-Qur’an pada 3 Februari 2023 kemarin.

Sekelompok pengunjuk rasa berniat untuk membakar salinan Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Turki di Oslo, usai pemanggilan Duta Besar Norwegia oleh Kementerian Luar Negeri Turki terkait rencana protes tersebut.

“Polisi menekankan bahwa pembakaran Al-Qur’an adalah pernyataan politik yang sah di Norwegia, tapi aksi ini tidak dapat dilanjutkan karena masalah keamanan,” kata Inspektur Polisi Oslo, Martin Strand.

3. Finlandia sebut mungkin ada keterlibatan Rusia dalam aksi ini

Pekka Haavisto, Menteri Luar Negeri Finlandia (Twitter.com/Pekka Haavisto)

Menteri Luar Negeri Finlandia, Pekka Haavisto, menduga ada campur tangan Rusia dalam insiden pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan politikus sayap kanan Rasmus Paludan di Swedia dan Denmark baru-baru ini.

"Ada potensi hubungan Paludan dan Rusia yang telah ditemukan," kata Haavisto.

Jika benar ada keterlibatan Rusia di dalamnya, Haavisto menegaskan bahwa hal tersebut tidak bisa dimaafkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us