Yordania Kecam Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa  

Palestina anggap Israel bertindak provokatif  

Jakarta, IDN Times - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada Selasa (3/1/2023). Langkah tersebut dikecam oleh Yordania karena melanggar hukum internasional. 

"Yordania mengutuk dengan keras penyerbuan masjid Aqsa dan pelanggaran kesuciannya," ujar Kementerian Luar Negeri Yordania, menambahkan langkah itu melanggar hukum internasional, status quo historis, dan hukum di Yerusalem, dikutip dari Reuters.

1. Kunjungan menteri Israel dianggap sesuai dengan status quo  

Menteri sayap kanan itu terlihat menyusuri pinggiran kompleks, sembari dikawal pasukan keamanan dan seorang Yahudi Ortodoks.

"Temple Mount terbuka untuk semua orang," kata Ben-Gvir melalui akun Twitter. 

Seorang pejabat Israel, bahwa kunjungan itu sesuai dengan status quo, yang memungkinkkan non-Muslim dapat berkunjung dengan syarat tidak beribadah. 

Ben-Gvir merupakan pemimpin partai Kekuatan Yahudi yang bergabung dengan koalisi nasionalis-agama di bawah Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Kebangkitan pejabat itu membuat warga Palestina semakin frustasi untuk meraih kemerdekaan.

Baca Juga: Bentrokan Pertama di Tahun 2023: Israel Bunuh Dua Warga Palestina

2. Palestina anggap kunjungan menteri Israel sebagai tindakan provokatif 

Yordania Kecam Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa  Ilustrasi pejuang Palestina (pixabay.com/hosny_salah)

Selain Yordania, Palestina juga mengecam kunjungan menteri Israel itu. Langkah tersebut dianggap sebagai tindakan provokatif.

“Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk keras penyerbuan masjid Al-Aqsa oleh menteri ekstremis Ben-Gvir dan memandangnya sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan eskalasi konflik yang berbahaya," tulis pernyataan Kementerian.

Dilansir dari Al Arabiya, juru bicara Hamas mengatakan Al-Aqsa tetap menjadi bagian Palestina, Arab dan Islam. Pihaknya menambahkan bahwa tidak ada fasis yang dapat mengubah fakta tersebut.

Tidak ada indikasi bahwa Ben-Gvir mendekati masjid tersebut. Namun, ia pernah mendukung untuk mencabut larangan ibadah bagi orang Yahudi di kompleks tersebut. 

"Jika Hamas berpikir itu dapat menghalangi saya dengan ancaman, mereka harus memahami bahwa waktu telah berubah, Ada pemerintahan di Yerusalem!" kata Ben-Gvir di Twitter.

Dalam siaran radio Kan Israel pada Senin, seorang anggota parlemen dari partai Kekuatan Yahudi, Almog Cohen, mengatakan bahwa “aspirasi partai adalah - ya, insya Allah, agar semua agama dapat berdoa di Temple Mount".

Akan tetapi, PM Netanyahu sebelumnya telah berjanji untuk mempertahankan status quo di sekitar tempat-tempat suci di Yerusalem.

3. Kilas balik sejarah kompleks Masjid Al-Aqsa   

Yordania Kecam Kunjungan Menteri Israel ke Masjid Al-Aqsa  Ilustrasi Yerusalem (pixabay.com/oktay karataşoğlu)

Kompleks Al-Aqsa merupakan tempat suci bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah.

Kawasan itu juga merupakan situs paling suci dalam agama Yudaisme karena terdapat sisa-sisa dari dua kuil kuno.

Kompleks Al-Aqsa yang terletak di Yerusalem Timur itu direbut oleh Israel, bersamaan dengan wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza ketika perang 1967. Tempat suci itu menjadi harapan warga Palestina untuk mendirikan negara di wilayah tersebut.

Baca Juga: PBB Keluarkan Resolusi Terkait Pendudukan Israel di Palestina 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya