Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tok! Parlemen AS Sahkan Anggaran Belanja Rp26 Kuadriliun

ilustrasi (Twitter.com/Architect of the Capitol)

Jakarta, IDN Times - Parlemen Amerika Serikat (AS) mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk anggaran belanja kebutuhan pemerintahan federal pada Jumat (23/12/2022), termasuk membantu pembiayaan Ukraina. Anggaran belanja yang disetujui adalah 1,7 triliun dolar atau sekitar Rp26 kuadriliun.

RUU itu disepakati oleh anggota DPR AS dengan 225 suara setuju dan 201 suara menolak. Kini, RUU akan menuju meja Joe Biden untuk ditandatangani dan menjadi UU.

Pengesahan tersebut mendapatkan serangan keras dari Partai Republik. Mereka mengatakan kepemimpinan Joe Biden menghabiskan terlalu banyak uang untuk Ukraina tapi hanya berbuat sedikit untuk kebijakan imigrasi ilegal di AS.

1. Kerja terakhir Nancy Pelosi

Nancy Pelosi, Ketua Kongres AS (Twitter.com/Nancy Pelosi)

Dalam rencana anggaran belanja yang telah disepakati untuk pembiayaan pemerintah federal AS itu, ada aliran bantuan lebih banyak kepada Ukraina yang porak-poranda karena perang dengan Rusia. Pengesahan RUU itu merupakan tugas penutup untuk jabatan Ketua DPR AS dari Partai Demokrat, Nancy Pelosi.

Tahun depan, Partai Republik akan mengambil kendari DPR dan Kevin McCarthy sedang berkampanye untuk menggantikan Pelosi.

Dilansir PBS, RUU memiliki 4.155 halaman. Itu belum termasuk amandemen yang ditambahkan oleh Senat. Dari rencana anggaran itu, terjadi peningkatan enam persen untuk pengeluaran domestik. Program pertahanan juga akan meningkat sekitar 10 persen dari sebelumnya.

2. Kritik dari partai Republik

Mayoritas parlemen AS didominasi dari Partai Demokrat karena memenangi pemilu 2018. Namun tahun depan, Partai Republik yang akan mengambil kendali DPR dan Kevin McCarthy sedang berkampanye untuk menggantikan Pelosi.

McCarthy memberikan kritik keras terhadap pengesahan RUU di DPR yang dipimpin Pelosi. Berbicara selama sekitar 25 menit, dia menyerang RUU itu karena dianggap menghabiskan terlalu banyak uang dan melakukan terlalu sedikit untuk mengekang imigrasi ilegal serta aliran narkoba seperti fentanil yang melewati perbatasan AS-Meksiko.

"Ini adalah keburukan yang merupakan salah satu tindakan paling memalukan yang pernah saya lihat di badan (DPR) ini," kata McCarthy dikutip USA Today.

Tim Burchett, anggota parlemen dari partai Republik lain, menyebut rencana anggaran belanja itu penuh sampah dan secara eksplisit melontarkan kritik khususnya untuk bantuan ke Ukraina.

Pelosi membantah kritik dari Republik, khususnya dari McCarthy tersebut. Keputusan untuk rencana anggaran belanja yang besar itu, disebut karena didasarkan pada kebutuhan pemerintah federal AS.

3. Joe Biden memuji keputusan DPR AS

Presiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Dalam dokumen yang telah disepakati oleh DPR AS itu, ada juga alokasi anggaran untuk Ukraina dan para sekutu NATO. Jumlahnya sekitar 45 miliar dolar atau Rp701 triliun. Ini jauh lebih besar dibandingkan dengan yang diminta oleh Presiden Biden.

Dilansir Associated Press, Biden memuji persetujuan RUU itu. Dia mengatakan bahwa persetujuan tersebut merupakan bukti bahwa Partai Republik dan Demokrat dapat bekerja sama. Dia juga menantikan kemajuan yang berkelanjutan di tahun mendatang.

"RUU ini bagus untuk ekonomi kita, daya saing kita, dan komunitas kita, dan saya akan menandatanganinya menjadi undang-undang segera setelah sampai di meja saya," kata Presiden Biden.

Sebelumnya, Presiden Zelenskyy dari Ukraina berpidato di depan anggota parlemen AS pada Rabu. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan bahwa bantuan dari AS ke negaranya bukanlah amal tetapi investasi dalam keamanan global dan demokrasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us