Total Korban Serangan Israel di Gaza: 62.819 Orang Tewas dan 158.629 Terluka

- Warga Palestina digusur dari Gaza, 1.000 bangunan hancur.
- Gaza menghadapi bencana kelaparan akibat blokade Israel, 303 orang tewas kelaparan.
- .PBB mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit dan jurnalis di Gaza, lebih dari 270 jurnalis dan pekerja media tewas sejak 2023
Jakarta, IDN Times - Israel semakin melancarkan serangannya untuk merebut pusat kota terbesar di Jalur Gaza dengan terus maju dan menghancurkan seluruh lingkungan. Militer Israel juga meninggalkan warga Palestina tanpa tempat aman untuk dituju.
Pada 26 Agustus 2025, setidaknya 64 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza. Ini termasuk 5 orang yang terbunuh di sebuah pasar populer di kota Gaza, 2 diantara yang tewas adalah perempuan.
Kematian tersebut menambah total 62.819 warga Palestina yang dibunuh Israel sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023. Sementara, 158.629 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut, dilansir Al Jazeera pada Rabu (27/8/2025).
1. Warga Palestina digusur dari Gaza
Berdasarkan video yang diverifikasi menunjukkan warga Palestina melarikan diri dari daerah as-Saftawi, utara kota Gaza, saat Israel berupaya memaksa hampir 1 juta penduduk ke selatan ke zona konsentrasi.
Rekaman tersebut memperlihatkan barisan panjang laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang berjalan di jalanan berdebu dan rusak. Beberapa mendorong gerobak berisi barang-barang, yang lainnya menggandeng tangan anak-anak saat mereka berjalan kaki ke arah barat.
Pertahanan Sipil Palestina memperkirakan bahwa sejak serangan berkelanjutan Israel pada 6 Agustus, sebanyak 1.000 bangunan telah dihancurkan di lingkungan Zeitoun dan Sabra di kota Gaza.
2. Gaza menghadapi bencana kelaparan akibat blokade Israel

Kantor urusan kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan dalam pembaruan terbarunya tentang kelaparan yang semakin parah, meningkatnya jumlah korban, dan menurunnya layanan di Jalur Gaza.
Pada Selasa (26/8/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 3 kematian terkait kelaparan telah tercatat dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menambah jumlah orang yang mati kelaparan sejak Oktober 2023 menjadi 303 orang, termasuk 117 anak-anak.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuding militer Israel melakukan kejahatan perang dalam pemboman tanpa pandang bulu di Gaza. Intelijen Israel yang bocor mengungkapkan bahwa 83 persen dari semua korban tewas sejak Israel melancarkan perang di wilayah kantong tersebut adalah warga sipil.
3. PBB mengutuk serangan Israel terhadap rumah sakit dan jurnalis di Gaza
Jurnalis juga menjadi korban dalam serangan brutal Israel. Menurut petugas medis, setidaknya 47 warga Palestina, termasuk 6 jurnalis tewas pada Senin (25/8/2025). Mereka terbunuh dalam pengeboman di kompleks Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Gaza selatan. Beberapa di antaranya bekerja untuk Reuters, Associated Press, dan Al Jazeera.
Dikatakan bahwa militer Israel menyerang lantai empat salah satu gedung kompleks itu dengan dua serangan udara. Serangan kedua terjadi saat tim penyelamat tiba untuk mengevakuasi yang terluka dan mengevakuasi yang tewas. Israel kini telah membunuh lebih dari 270 jurnalis dan pekerja media di Gaza sejak 2023.
Merespons insiden mematikan itu, Presiden Majelis Umum PBB Philemon Yang dengan keras mengutuk serangan terbaru Israel terhadap Rumah Sakit Nasser. Yang mendesak untuk gencatan senjata segera di Gaza. Ia meminta Israel untuk mengizinkan organisasi-organisasi kemanusiaan diberi akses penuh, cepat, aman, dan tanpa hambatan untuk mengirimkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza.
"Pembunuhan warga sipil Palestina yang tidak bersalah, jurnalis, dan tenaga medis tidak dapat diterima," ujarnya, dikutip dari Anadolu Agency.