Trump Perintahkan Pasukan Serang ISIS di Somalia

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memerintahkan pasukannya untuk menyerang target ISIS di Somalia pada Sabtu (1/2/2025). Dia memerintahkan serangan udara terhadap tokoh senior ISIS dan orang lain dari organisasi tersebut.
Target serangan berada di Pegunungan Golis, di wilayah Putland, daerah semi-otonom Somalia. Ini adalah serangan pertama di negara itu selama masa jabatan kedua Trump.
Di Somalia, ada organisasi pemberontak yang jauh lebih besar yakni al-Shabaab dan kelompok ini berafliasi dengan al-Qaida. ISIS Somalia merupakan pecahan kelompok tersebut, yang memisahkan diri pada 2015.
1. Kemitraan kuat antara Somalia dan AS

Kantor Presiden Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, mengatakan bahwa dia mengakui dukungan AS dalam perang melawan terorisme. Dia menyambut komitmen berkelanjutan di bawah kepemimpinan Trump.
Dilansir BBC, operasi terbaru itu dinilai akan memperkuat kemitraan keamanan yang kuat antara Somalia dan AS dalam memerangi ancaman pemberontak bersenjata.
Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, menjelaskan bahwa beberapa anggota pasukan ISIS tewas dalam serangan tersebut dan tidak ada warga sipil yang terluka.
2. Trump kritik Biden
Dalam unggahannya di media sosial, Trump mengatakan bahwa serangan AS telah menghancurkan gua-gua tempat anggota ISIS Somalia tinggal. Serangan juga menewaskan banyak anggota kelompok tersebut.
"Militer kami telah menargetkan perencana serangan ISIS ini selama bertahun-tahun, tetapi (Joe) Biden dan kroninya tidak bertindak cukup cepat untuk menyelesaikan tugasnya. Saya yang melakukannya," katanya sambil mengkritik pendahulunya, dikutip Al Jazeera.
Mohamud Aidid Dirir, Menteri Informasi negara bagian Putland, mengonfirmasi serangan itu. Dia mengatakan bahwa serangan AS menghantam pangkalan ISIS di Pegunungan Cal Miskaad.
"Jumlah korban belum diketahui karena hari masih gelap. Namun, pasukan kami di garis depan mendengar suara ledakan," ujarnya.
3. Harapan mengalahkan ISIS dan al-Shabaab
Trump tidak memberikan keterangan rinci terkait identitas tokoh ISIS yang tewas dalam serangan itu. Namun, dia memberi pesan untuk ISIS dan semua pihak yang ingin menyerang warga AS, bahwa Washington akan menemukan dan membunuh mereka.
Dilansir The Guardian, Hegseth mengatakan bahwa serangan itu merupakan sinyal jelas, AS selalu siap menemukan dan melenyapkan teroris yang mengancam AS serta sekutu-sekutunya.
Ilham Omar, perwakilan Demokratik Amerika Somalia, memuji serangan tersebut. Dia berharap bahwa ISIS dan al-Shabaab akan dikalahkan sehingga rakyat Somalia akan melihat berakhirnya terorisme.