Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Tolak Hasil Pemilu tapi Janji Transisi Pemerintahan akan Tertib

Mantan Wakil Presiden Joe Biden yang mencalonkan diri untuk presiden Amerika Serikat dari Demokrat berorasi saat kampanye di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, pada 9 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid
Mantan Wakil Presiden Joe Biden yang mencalonkan diri untuk presiden Amerika Serikat dari Demokrat berorasi saat kampanye di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, pada 9 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, IDN Times - Hasil rapat Kongres yang berlangsung pada Kamis (7/1/2021) mengukuhkan kandidat dari Partai Demokrast Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46. Menanggapi pengesahan tersebut, Presiden AS Donald Trump berjanji akan menjalani transisi pemerintahan dengan tertib.

1. Trump masih kekeh dengan hasil pemilu yang curang

Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)
Donald Trump menari dengan musik saat ia akan turun dari panggung pada akhir reli kampanye di Carson City, Nevada, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Melalui pernyataan yang diunggah oleh akun Twitter, Juru Bicara Gedung Putih Dan Scavino, Trump mengatakan bahwa transisi pemerintahan harus tertib meski dia tidak menerima hasil pemilu.
 
"Meskipun saya sama sekali tidak setuju dengan hasil pemilu, dan fakta mendukung saya, namun akan ada transisi yang tertib pada 20 Januari," tulis Scavino mengutip pernyataan Trump.

2. Trump mengklaim sebagai presiden terbaik

Mantan Presiden Donald J. Trump (Instagram.com/whitehouse)
Mantan Presiden Donald J. Trump (Instagram.com/whitehouse)

Secara tidak langsung, Trump mengklaim bahwa empat tahun yang dia jalani sebagai masa kepresidenan terbaik dalam sejarah Negeri Paman Sam.
 
“Meskipun ini mewakili akhir masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanyalah awal dari perjuangan kami untuk Membuat Amerika Hebat Lagi!” sambung Scavino.

3. Demonstrasi terjadi karena provokasi Trump


Agenda rapat Kongres sempat terhenti karena demonstrasi oleh ribuan loyalis Trump berujung ricuh. Mereka menduduki Gedung Capitol dan menyoraki Biden serta Demokrat karena telah merebut periode kedua Trump dengan cara curang.
 
Dalam berbagai kesempatan, Trump kerap memprovokasi para loyalisnya untuk turun ke jalan dan memperjuangkan kemenangan yang diklaim harus menjadi miliknya. Demonstrasi akhirnya menewaskan empat orang dan polisi juga menangkap sekitar 13 perusuh.
 
Raksasa media sosial Twitter mengambil keputusan untuk mengunci akun Trump selama 12 jam dan Facebook selama 24 jam untuk menghindari provokasi lebih jauh.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us