Ukraina Tuding Rusia Sengaja Hancurkan Fasilitas Migas Azerbaijan

- Seluruh fasilitas migas Azerbaijan di Odessa hancur.
- Fasilitas migas SOCAR di Odessa hancur total imbas serangan udara Rusia menggunakan 15 drone.
- Pekan lalu, Rusia menangkap pemimpin diaspora Azerbaijan di Ural.
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha pada Senin (18/8/2025), mengatakan bahwa Rusia sengaja menghancurkan depo minyak milik perusahaan Azerbaijan, SOCAR di Odessa.
“Harus ada sebuah langkah diplomatik dan respons hukum yang dilakukan oleh Baku atas langkah yang melawan kepentingan Azerbaijan di Ukraina. Moskow melakukan aksinya dengan sengaja,” ungkapnya, dikutip dari TVP World.
Hingga kini SOCAR belum memberikan komentar soal serangan Rusia ini. Namun, perusahaan milik negara Azerbaijan itu sudah mengoperasikan 60 fasilitas minyak dan gas (migas) di Ukraina.
1. Seluruh fasilitas migas Azerbaijan di Odessa hancur
Kepala Grup Konsultan A-95, Serhiy Kuyun mengungkapkan bahwa fasilitas migas SOCAR di Odessa hancur total imbas serangan udara Rusia menggunakan 15 drone.
“Serangan drone semalam di Odessa telah menghancurkan depo minyak. Ini adalah serangan pertama sejak pekan lalu. Hari ini, fasilitas Baku diserang oleh 15 drone. Saya harap ini akan mengaktifkan kembali persekutuan antara Ukraina dan Azerbaijan,” ujarnya, dilansir Interfax.
Direktorat Badan Darurat Nasional Ukraina (SES) menyebut, Rusia sudah mengirimkan 100 pasukan pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Namun, tidak ada korban jiwa atau korban luka dalam serangan yang menargetkan ke fasilitas migas.
2. Rusia khawatirkan kerja sama energi Ukraina-Azerbaijan
Analis politik dari Atlas Research Center, Elkhan Shahinoglu mengatakan, Rusia sengaja menargetkan fasilitas SOCAR di Ukraina karena khawatir soal kerja sama energi antara Ukraina dan Azerbaijan.
“Kremlin khawatir dengan kerja sama energi Azerbaijan dan Ukraina dan mencoba untuk memblokirnya. Serangan ke fasilitas SOCAR di Ukraina akan berbalik menyerang mereka sendiri. Azerbaijan justru akan meningkatkan kerja sama dengan Ukraina,” tandasnya, dikutip dari Jam News.
Menurutnya, Azerbaijan akan mengubah pandangan dan kebijakannya jika Rusia terus melancarkan serangan kepada fasilitas migasnya di Ukraina. Hubungan Moskow dan Baku akan semakin tegang.
3. Rusia tangkap pemimpin diaspora Azerbaijan di Ural
Pekan lalu, Rusia menangkap pemimpin diaspora Azerbaijan di Ural, Shahin Shikhlinski dan anaknya Mutallib Shikhlinski Penangkapan ini dilakukan di tengah memanasnya tensi Azerbaijan dan Rusia sejak akhir tahun lalu.
Keputusan Moskow ini disebut sebagai langkah untuk menukarkan dengan warga Rusia yang ditangkap di Baku. Moskow disebut sengaja menerapkan strategi ini secara tenang dan membuka negosiasi dengan Baku yang dimediasi oleh Turki.
Jika disetujui, Rusia akan memulangkan Shikhlinski ke Azerbaijan untuk diinvestigasi di sana. Sementara itu, Azerbaijan akan mendeportasi sejumlah warga negara Rusia yang ditangkap.