UNICEF: 7,5 Juta Anak Ukraina Terancam Akibat Perang dengan Rusia

Jakarta, IDN Times - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina juga berdampak pada anak dan perempuan. Direktur Eksekutif UNICEF, Catherine M. Russell, mengungkapkan ada 7,5 juta anak di Ukraina yang kesejahteraannya terancam akibat perang tersebut.
Menurutnya, perang telah mengakibatkan kerusakan infrastruktur air dan fasilitas pendidikan. Ia menyebut, jika perang tak mereda, puluhan ribu keluarga terancam kehilangan tempat tinggal, yang akan secara dramatis meningkatkan kebutuhan bantuan kemanusiaan.
“UNICEF bekerja di seluruh Ukraina timur untuk meningkatkan program-program yang sangat penting bagi anak-anak. Termasuk mengangkut air bersih dengan truk ke daerah-daerah yang terkena dampak konflik, menempatkan persediaan kesehatan, kebersihan dan pendidikan darurat sedekat mungkin dengan masyarakat di dekat garis kontak dan bekerja dengan pemerintah di berbagai kota untuk memastikan ada bantuan segera untuk anak-anak dan keluarga yang membutuhkan,” kata Russell dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis (10/3/2022).
1. Anak-anak Ukraina sangat membutuhkan perdamaian

Dia menjelaskan UNICEF akan memberikan perawatan psikososial pada anak-anak yang trauma oleh perang Rusia vs Ukraina. Perawatan tersebut akan dilakukan tim keliling UNICEF.
Russell menyebut konflik selama delapan tahun terakhir sudah memberikan dampak buruk yang mendalam dan berkepanjangan pada anak-anak di kedua sisi garis kontak.
“Anak-anak Ukraina sangat membutuhkan perdamaian sekarang,” ujar Russell.
2. Minta tak serang infrastruktur penting bagi anak-anak

UNICEF, kata Russel, menggemakan seruan Sekretaris Jenderal PBB untuk gencatan senjata segera. Mereka juga menyerukan semua pihak agar menghormati kewajiban internasional untuk melindungi anak-anak dari bahaya.
Pihaknya juga berharap agar pekerja kemanusiaan dapat dengan aman dan cepat menjangkau anak-anak yang membutuhkan.
“UNICEF juga meminta semua pihak untuk tidak menyerang infrastruktur penting yang menjadi tempat anak-anak bergantung, termasuk sistem air dan sanitasi, fasilitas kesehatan dan sekolah,” kata dia.
3. Lebih dari dua juta warga Ukraina diperkirakan mengungsi ke luar negeri

Perang Rusia vs Ukraina telah memasuki hari ke-13. Ukraina mengklaim pasukannya sudah membunuh 11 ribu tentara Rusia. Namun, Moskow membantah tuduhan itu dan mengatakan hanya terdapat 500 pasukannya yang gugur.
Hampir dua pekan sejak agresi dilancarkan sejak 24 Februari 2022, negara-negara Barat mulai mencari formula sanksi yang efektif guna menekan Rusia. Salah satu yang menjadi wacana adalah larangan impor minyak dan gas dari Rusia, sebuah keputusan yang sangat ditentang Kremlin.
Sementara itu, PBB memperkirakan ada lebih dari dua juta warga Ukraina telah mengungsi ke luar negeri.