Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Cekcok, Zelenskyy Masih Siap Teken Perjanjian Mineral dengan AS

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy. (President Of Ukraine from Україна, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Presiden Ukraina siap menandatangani kesepakatan mineral dengan AS meskipun cekcok dengan Trump
  • Pertemuan di Gedung Putih berakhir dengan perselisihan, Zelenskyy menyatakan hubungan dengan AS lebih dari sekedar pada saat tertentu
  • Zelenskyy menyatakan keyakinannya bahwa hubungan dengan Trump dapat diselamatkan, meminta Washington untuk berdiri tegas di pihaknya

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kesepakatan mineral dengan Amerika Serikat (AS) siap untuk ditandatangani, meskipun dirinya berselisih dengan Presiden AS Donald Trump. Zelenskyy mengatakan, Kiev siap untuk melanjutkan perjanjian tersebut, yang gagal menyusul perselisihan publiknya dengan Trump.

"Ini merupakan kebijakan kami untuk terus melanjutkan apa pun yang terjadi di masa lalu. Kami konstruktif. Jika kami sepakat untuk menandatanganinya, kami siap menandatanganinya. Dan sejujurnya, saya yakin Amerika Serikat juga sudah siap," bunyi pernyataan Zelenskyy pada Minggu (2/3/2025), dikutip dari Al Jazeera. 

Trump, Zelenskyy, dan Wakil Presiden AS JD Vance terlibat cekcok di Ruang Oval pada Jumat lalu (28/2/2025). Trump meminta Zelenskyy untuk membuat kesepakatan dengan Rusia dan mengancam akan mencabut dukungannya, sementara Vance menuduhnya tidak berterima kasih. Trump mengatakan pemimpin Ukraina itu bersikap berlebihan dalam posisi tawarnya.

Pertemuan di Gedung Putih dimaksudkan untuk mendahului penandatanganan kesepakatan untuk memberikan akses Washington terhadap cadangan mineral Ukraina. Namun, pertemuan itu berakhir dengan cekcok yang menyebabkan Zelenskyy pergi lebih awal sebelum perjanjian ditandatangani.

1. Zelenskyy yakin hubungan dengan Trump dapat diselamatkan

Zelenskyy menyatakan keyakinannya bahwa hubungan dengan Trump dapat diselamatkan dan pemerintahannya tidak akan menghentikan bantuan ke Kiev. Dia menyebut hubungan Ukraina dengan AS lebih dari sekedar hubungan pada saat tertentu.

"Kami harus terbuka. Ukraina bukanlah negara terbesar di dunia tetapi semua orang dapat melihat bagaimana negara ini memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasannya. Kami tidak diragukan lagi mengandalkan bantuan dari AS," ungkap Zelenskyy.

"Saya pikir menghentikan bantuan semacam itu hanya akan membantu Putin. Dan karena itu, saya pikir AS dan perwakilan dunia beradab, (dan) para pemimpin dunia pasti tidak akan membantu Putin," sambungnya.

Dilansir BBC, Zelenskyy mengatakan bahwa dirinya ingin Washington berdiri lebih tegas di pihaknya, setelah perselisihan sengit di Gedung Putih. Zelenskyy menyatakan akan mengundurkan diri jika Kiev diberikan keanggotaan NATO. Menurutnya, posisinya dapat ditukar dengan keanggotaan pakta pertahanan terkuat di dunia itu dan telah memenuhi misinya jika hal itu terjadi.

2. Eropa bakal bentuk front persatuan dukung Ukraina

bendera Uni Eropa (UE) (pexels.com/Dušan Cvetanović)

Pernyataan Zelenskyy muncul saat para pemimpin Eropa berupaya membentuk front persatuan dalam mendukung Ukraina dan menyelamatkan upaya mengakhiri perang dengan Rusia.

Pada pertemuan puncak di London, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan negaranya dan Perancis akan mengumpulkan koalisi yang berkeinginan untuk menyusun rencana perdamaian untuk disampaikan kepada Trump. Starmer menyerukan Eropa untuk mengambil momen sekali dalam satu generasi demi keamanan benua biru tersebut.

"Kita berada di persimpangan jalan dalam sejarah saat ini. Ini bukan saatnya untuk berbicara lebih banyak. Saatnya untuk bertindak. Saatnya untuk maju dan memimpin serta bersatu dalam rencana baru demi perdamaian yang adil dan abadi," kata Starmer.

Zelenskyy menyoroti bahwa persatuan Eropa berada pada tingkat tinggi yang sudah lama tidak terlihat. Dia mengatakan, Ukraina sedang berdiskusi dengan mitranya tentang jaminan keamanan dan kerangka perdamaian yang adil, serta beberapa pertemuan dan keputusan penting sedang direncanakan segera, mengutip Anadolu.

3. Zelenskyy ingin jaminan keamanan yang membuat agresi Moskow tidak terjadi lagi

ilustrasi peta Eropa (pexels.com/Pixabay)

Zelenskyy menegaskan bahwa Ukraina tidak akan pernah mengakui wilayah yang diduduki Rusia. Dia menyatakan harapannya bahwa jaminan keamanan akan membuat agresi Moskow lebih lanjut 100 persen tidak mungkin. Zelenskyy menegaskan kembali bahwa dirinya hanya akan membahas hal-hal spesifik setelah mitra Kiev menandatangani perjanjian.

Pemimpin Kiev itu menekankan pentingnya sekutu-sekutu Eropa mempertahankan sikap mereka terhadap Rusia sebagai agresor. Zelenskyy menegaskan kembali seruannya untuk menggunakan aset-aset Kremlin yang dibekukan untuk rekonstruksi Ukraina.

"Mungkin ada kebutuhan untuk menganalisis hal-hal tertentu pada waktunya, tapi saya hanya ingin posisi Ukraina didengar. Sangat penting bagi saya agar posisi Ukraina didengar," kata Zelenskyy.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Angga Kurnia Saputra
EditorAngga Kurnia Saputra
Follow Us