Utusan AS-Ukraina Akan Bertemu di Arab Saudi Pekan Depan

- Pejabat senior AS rencanakan pertemuan dengan Ukraina di Arab Saudi untuk diskusi gencatan senjata dengan Rusia.
- Pertemuan akan membahas kerangka kerja perjanjian damai dan gencatan senjata awal, namun tempat pertemuan masih belum pasti.
- Presiden Ukraina Zelenskyy mengonfirmasi pertemuan tersebut, menegaskan keinginan Ukraina untuk perdamaian.
Jakarta, IDN Times - Pejabat senior pemerintahan Amerika Serikat (AS) berencana mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Ukraina di Arab Saudi pekan depan. Pertemuan ini untuk memulai diskusi tentang gencatan senjata guna mengakhiri perang negara itu dengan Rusia.
Utusan khusus Steve Witkoff, mengonfirmasi bahwa perencanaan sedang berlangsung, akan menjadi bagian dari delegasi AS bersama Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan penasihat keamanan nasional Mike Waltz.
"Idenya adalah untuk menyusun kerangka kerja bagi perjanjian damai dan gencatan senjata awal," kata Witkoff kepada wartawan di luar Gedung Putih, dilansir dari Politico, Jumat (7/3/2025).
Pejabat pemerintahan lainnya, yang tidak disebutkan namanya untuk membahas rencana yang belum dipublikasikan, mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut telah dibahas. Meski demikian, Witkoff menuturkan, salah satu aspek pertemuan yang masih belum pasti adalah kota di Arab Saudi yang menjadi tempat pertemuan berlangsung.
1. Ukraina mengonfirmasi adanya rencana pertemuan

Melalui akun X, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi pertemuan tersebut. Ia menegaskan, Ukraina paling tertarik pada perdamaian.
Pemimpin Ukraina itu tidak mengatakan akan berpartisipasi dalam perundingan tersebut, tetapi sebaliknya mengatakan timnya akan tetap berada di Arab Saudi setelah kunjungan yang telah direncanakan sebelumnya antara Zelenskyy dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan tatap muka tingkat tinggi pertama antara AS dan Ukraina sejak pertemuan yang membawa bencana di Ruang Oval pada Jumat pekan lalu.
Sejak kecaman publik tersebut, Trump dan para pembantunya telah mengisyaratkan bahwa Zelenskyy harus menunjukkan kesediaan untuk menegosiasikan gencatan senjata dengan Rusia agar AS dapat kembali terlibat.
2. AS ingin 'mengembalikan' niat Ukraina

Witkoff mengatakan, kunjungan lain ke Washington masih mungkin dilakukan Zelenskyy. “Ada jalan kembali, dan Presiden Zelenskyy telah menunjukkan bahwa ia berniat untuk kembali pada jalan yang beritikad baik itu,” katanya.
Jalannya tampak lebih jelas ketika Trump tampak melunakkan retorika publiknya terhadap presiden masa perang tersebut selama pidatonya di hadapan Kongres pada Selasa. Ia memuji Zelenskyy karena menulis 'surat penting' yang menyatakan rasa terima kasih atas dukungan AS.
Dalam surat itu juga, Zelenskyy berjanji untuk bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mencapai perdamaian yang langgeng.
Namun, pemerintah terus meningkatkan tekanan terhadap Kyiv minggu ini dengan menghentikan semua bantuan militer ke Ukraina serta berbagi informasi intelijen.
3. AS 'dukung' Rusia di bawah Trump

Pemilihan umum telah ditunda sementara di Ukraina yang masih berada di bawah darurat militer, dengan beberapa kritikus berpendapat bahwa meluncurkan pemilihan umum selama pergolakan negara tersebut dapat memperkuat posisi Rusia.
Pergeseran Trump baru-baru ini dari sekutu Eropa dan meningkatnya keberpihakan dengan Rusia, telah memicu kepanikan dari para pemimpin Eropa, yang telah berusaha keras untuk menanggapi pergolakan tatanan keamanan global. Para pemimpin Uni Eropa memulai pertemuan darurat di Brussels pada hari Kamis, mendorong untuk mengganti bantuan militer AS setelah pemotongan dana Trump.