Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Vonis Penjara Dianulir, Aktivis Demokrasi Hong Kong Akhirnya Bebas

CNN

Hong Kong, IDN Times - Pemimpin gerakan pro-demokrasi Hong Kong, Joshua Wong, akhirnya bisa bernapas lega. Pengadilan tinggi membatalkan hukuman penjara yang dijatuhkan pada diri dan dua rekannya sesama pemimpin demonstrasi pada hari Selasa (6/2/2018).

Agustus 2017 lalu, Wong bersama Nathan Law dan Alex Chow dihukum antara enam sampai delapan bulan penjara karena dianggap telah mengganggu ketertiban umum. Demonstrasi pro-demokrasi yang mereka adakan pada 2014 lalu mampu melumpuhkan Hong Kong selama beberapa bulan.

Dilansir oleh Reuters, pada awalnya mereka mendapat keringanan berupa hukuman kerja sosial. Namun sebuah proses banding secara kontroversial meningkatkannya ke masa hukuman penjara.

Keputusan pada Selasa akhirnya menganulir hukuman penjara dan kembali ke hukuman awal. Hakim dianggap mengubah tolak ukur penjatuhan vonis secara sepihak.

Namun pengadilan tinggi Hong Kong memperingatkan bahwa jika kembali mendapati kasus pelanggaran ketertiban umum, seperti demonstrasi, kasus itu akan ditangani secara tegas. Pelakunya juga dapat dijebloskan ke penjara.

1. Alex Chow (27 tahun), Nathan Law (24) dan Joshua Wong (21) adalah "Tiga Serangkai" pemimpin gerakan pro-demokrasi Hong Kong yang dimulai sejak tahun 2014

BBC

Ini hanya satu dari puluhan kasus yang dituduhkan kepada aktivis dan politisi pro-demokrasi sejak gerakan mereka dimulai sejak 2014. Menurut para analis, serangkaian pengadilan sengaja dirancang untuk mencegah para pemuda dan mahasiswa kembali turun ke jalan.

Sebagai “pembalasan”, beberapa waktu terakhir banyak politisi pro-demokrasi dilengserkan dari jabatannya. Ada pula yang mendapat tuduhan pelanggaran hukum serta dilarang maju kembali dalam Pemilu parlemen Hong Kong.

Contohnya terjadi bulan lalu. Agnes Chow, petinggi partai Demosisto yang didirikan oleh Joshua Wong, tidak diizinkan maju sebagai calon anggota parlemen dalam Pemilu Maret mendatang. Alasannya, haluan partai Demosisto dianggap bertentangan dengan dasar-dasar hukum Hong Kong sebagai daerah administratif khusus Cina.

2. Seorang demonstran tengah menghalangi para aparat keamanan yang ingin membubarkan demonstran "Umbrella Movement" pada 2014 lalu. Simbol gerakan berupa payung sengaja dipilih sebagai alat pertahanan darurat dari semprotan merica dan gas air mata yang kerap digunakan para polisi Hong Kong

BBC

Dalam sebuah pernyataan, sekelompok pengacara senior Hong Kong sepakat bahwa keputusan melarang Chow maju "tidak beralasan, tidak sah dan tidak konstitusional."

Dilaporkan oleh South China Morning Post, Carrie Lam selaku penjabat tertinggi Hong Kong malah setuju dengan pelarangan tersebut.

Lam mengatakan haluan partai Demosisto yang “memperjuangkan kemandirian atau penentuan nasib sendiri secara demokratis” sudah menyimpang dari prinsip dasar “satu negara, dua sistem” seperti yang tercantum dalam konstitusi Hong Kong.

Lam mengecam kritik internasional atas kasus Chow dan dianggapnya sebagai gangguan untuk urusan internal Hong Kong. Dia juga geram dengan usulan beberapa anggota parlemen Amerika Serikat untuk mencalonkan Joshua Wong, Nathan Law dan Alex Chow sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian tahun ini.

3. Meski dianggap sebagai "pemuda berbahaya" oleh negaranya sendiri, Joshua Wong bersama dua rekannya yang lain diusulkan sebagai kandidat penerima Nobel Perdamaian tahun ini oleh beberapa anggota parlemen Amerika Serikat

Milk.xyz

"Pencalonan ini dalam momen yang tepat karena otonomi Hong Kong terus terkikis, dan pemimpin Umbrella Movement mendapat pembalasan hanya karena mendukung hak asasi manusia dan kebebasan," ujar Senator Marco Rubio dalam sebuah pernyataan seperti dikutip oleh BBC.

"Joshua Wong dan para pendukung pro-demokrasi telah mengikuti komitmen mereka yang damai serta demi Hong Kong yang bebas dan sejahtera."

Dalam sebuah pernyataan bersama, ketiganya merasa terhormat menerima nominasi tersebut. "Pada saat yang kritis ini, kita perlu bergandengan tangan dengan masyarakat internasional dan bersama-sama mempertahankan Hong Kong sebagai jembatan untuk gerakan demokratis," ujar Wong yang baru berusia 21 tahun.

Carrie Lam sendiri kecewa berat dengan usulan tersebut dan menuduh anggota parlemen AS berusaha ikut campur dalam urusan dalam negeri Hong Kong.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa urusan Hong Kong adalah urusan dalam negeri mereka. Cina dengan tegas "menolak siapapun untuk ikut campur dengan cara apapun".

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Achmad Hidayat Alsair
EditorAchmad Hidayat Alsair
Follow Us