Warga Gaza: Hasil Pemilu AS Tak Akan Ubah Situasi Regional

Jakarta, IDN Times – Warga Gaza mengungkapkan keraguan mereka atas pemilihan yang sedang dilakukan Amerika Serikat (AS) saat ini. Menurut mereka, hasil pemilu tak akan berdampak signifikan terhadap stabilitas regional.
Jurnalis lokal, Abdullah Mikdad, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa Palestina yakin AS tidak akan mengubah dukungannya terhadap Israel. Terlepas dari siapa yang akan mengisi Gedung Putih.
"Yang penting bagi kami adalah bahwa presiden AS berikutnya datang dengan visi untuk mengakhiri konflik Israel dan Arab-Palestina dan bekerja untuk benar-benar menerapkan solusi dua negara," kata Mikdad.
Ia menambahkan bahwa Palestina menginginkan lebih dari sekadar slogan-slogan kosong. Warga Palestina putus asa dan berharap presiden AS yang baru mampu menghentikan genosida Israel di Gaza, yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.
1. Warga hanya ingin konflik dihentikan

Mikdad menambahkan, Palestina ingin melihat pemerintahan AS yang tidak memicu konflik di kawasan, tetapi berupaya mengakhirinya.
Warga Gaza, Khalid Abu Wafa, mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya perbaikan di masa mendatang, tidak peduli siapa yang menang. Warga di Gaza kelelahan karena pengungsian terus-menerus, perbatasan ditutup, dan kekurangan makanan serta pasokan penting.
"Kami lelah. Kami berharap serangan ini segera berakhir," katanya.
Ibrahim Abu Murassa, yang baru-baru ini melarikan diri dari Gaza utara, menyuarakan harapan soal perubahan kebijakan AS yang akan mengurangi konflik di wilayah tersebut. Ia menuduh Washington terlibat dalam genosida di Gaza dan menyatakan bahwa kemenangan Donald Trump mungkin dapat mengarah pada perubahan kebijakan.
2. Dua kandidat janji akhiri perang Gaza

Dilansir Times of Israel, Rabu (6/11/2024), Trump telah mengatakan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa ia ingin perang Israel-Hamas berakhir saat dirinya menjabat.
”Trump telah mengonfirmasi secara terbuka dengan memberitahu Netanyahu bahwa ia ingin Israel memenangkan perang dengan cepat,” kata sumber yang berbicara kepada media Israel itu.
Sumber itu menekankan, Trump tidak spesifik dalam seruannya kepada Netanyahu. Ia kemungkinan tetap mendukung aktivitas IDF di Gaza, asalkan Yerusalem secara resmi mengakhiri perang.
Sementara, Kamala Harris turut berjanji kepada warga Arab Amerika bahwa ia akan mengakhiri perang Gaza jika dirinya terpilih. Janji itu diutarakan Harris saat menutup kampanyenya di Michigan pada Minggu.
”Saya akan melakukan segala daya untuk mengakhiri perang di Gaza, membawa pulang para sandera, mengakhiri penderitaan di Gaza, memastikan Israel aman, dan memastikan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat,” kata Harris, dilansir dari Al Jazeera.
3. Trump saat ini lebih unggul dalam hitung cepat

Hitung cepat hasil pemilu pada Rabu menunjukkan bahwa Trump kini lebih unggul daripada Harris. Berdasarkan data terkini Associated Press, secara nasional Trump unggul 52,4 persen suara atas Harris yang meraih 46,3 persen suara.
Mantan Presiden AS itu mengantongi 56,4 persen suara di Negara Bagian Texas, 56,2 persen di Florida (55,8 persen) di Ohio (58,8), di Indiana (67,5 persen), di Alabama (56 persen) di Missouri dan 64,7 persen di Tennessee.
Sementara itu, pesaingnya Harris mendulang suara tertinggi sebesar 56,3 persen di California, 56,5 persen di New York, 59,9 persen di Washington, 53,8 persen di Illinois, 61,8 persen di Massachusetts dan 53,3 persen di Rhode Island.
Pemilihan yang berlangsung pada Selasa (5/11/2024) itu untuk menentukan Presiden AS ke-47 dan Kongres Ke-60 yang akan dilantik pada Januari tahun depan.