Yahya Sinwar Hilang Kontak dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza

Jakarta, IDN Times – Pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dilaporkan tak lagi berkontak dengan mediator Qatar, Minggu (6/10/2024). Hal itu diungkap langsung oleh pejabat Qatar yang menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata Hamas dan Israel.
"Saat ini Sinwar tidak berkomunikasi dengan kami. Ia juga menghilang dari hadapan kami dan tidak melakukan kontak," kata pejabat anonim itu, dilansir The Jerussalem Post.
Sinwar kini tak dapat dihubungi melalui sambungan telepon. Pejabat itu juga yakin kalau Sinwar saat ini sedang bersama para sandera.
1. Sinwar mengubah teknik komunikasi karena alasan keamanan

Pejabat yang berbicara secara ekslusif kepada Channel N12 itu mengatakan, kemungkinan Sinwar berupaya mengubah teknik komunikasinya dengan pihak manapun untuk alasan keamanan.
”Saat ini, Sinwar berkomunikasi melalui kertas dan pena," demikian klaim para pejabat.
Para pejabat Qatar mengklaim bahwa penghapusan kepemimpinan Hamas oleh Israel telah membuat kesepakatan gencatan senjata penyanderaan menjadi lebih sulit.
"Israel mengadopsi kebijakan eliminasi yang memperburuk kesepakatan. Dulu, ada kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh, dan dia disingkirkan. Sekarang ada Khaled Mashaal, dan dia jauh lebih sulit," kata para pejabat tersebut.
Haniyeh tewas pada Juli saat berkunjung ke Teheran. Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas kematiannya.
2. Sinwar belum meninggal

Beberapa laporan surat kabar Israel mengklaim bahwa ada kemungkinan Sinwar telah tewas akibat serangan Israel. Hal ini didukung oleh klaim direktorat intelijen militer Israel (IDF) pada pertengahan September lalu. Meski demikian, badan Shin-Bet masih yakin kalau Sinwar masih hidup.
Dilansir Times of Israel, pejabat keamanan Israel yang dikutip oleh sejumlah media mengatakan, kemungkinan kematian Sinwar saat ini hanyalah spekulasi tanpa dasar nyata.
Sumber yang dikutip Haaretz juga mengatakan, Israel dalam beberapa bulan terakhir telah mengebom terowongan di area tempat Sinwar diduga bersembunyi. Tetapi tidak ada indikasi jelas bahwa ia telah diserang, kemungkinan sengaja tak memperlihatkan diri.
“Kami tidak memiliki informasi yang mengonfirmasi atau membantah masalah tersebut,” kata militer.
Dalam serangan pada September, IDF membawa beberapa mayat keluar dari Gaza dan memeriksanya untuk melihat apakah DNA-nya cocok dengan Sinwar. Semua hasil pemeriksaan negatif.
Bukti lain yang menunjukkan bahwa Sinwar masih hidup adalah surat ucapan selamat kepada Presiden petahana Aljazair, Abdelmadjid Tebboune, setelah ia dinyatakan sebagai pemenang pemilu. Juga kepada Houthi setelah serangan rudal terhadap Israel.
3. Konflik di Gaza masih berlanjut

Konflik di Gaza saat ini masih terus berlanjut. Sementara jumlah korban jiwa setelah setahun pertempuran mencapai 41 ribu jiwa di Gaza.
Dilansir Al Jazeera, Israel pada Sabtu kembali mengeluarkan peringatan baru kepada warga Palestina di Gaza tengah untuk mengungsi. Militer Israel mengatakan pihaknya kini bersiap untuk kembali melancarkan serangan ke wilyah itu.
Hind Khoudary dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, mengatakan bahwa sebelum peringatan tersebut, Israel melakukan pemboman mematikan di daerah tersebut.
Konflik Gaza juga telah menyebar hingga ke seluruh kawasan. Hizbullah dan Iran juga kini mlancarkan serangan langsung terhadap Israel akibat tensi yang semakin meningkat.