Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada 4 Jenderal Ahli Reserse di Timsus Baku Tembak Brigadir J

Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo di Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times - Tim khusus Polri diminta untuk fokus pada penyidikan berbasis ilmiah dalam perkara dugaan kasus baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.

Timsus juga diminta agar tak terpengaruh pada opini-opini yang marak berkembang di media sosial. Menurut Direktur Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan, timsus dinilai lebih baik fokus pada penyidikan berbasis ilmiah di kasus yang saat ini ramai disorot publik.

"Jangan terpengaruh pada opini-opini yang beredar di media sosial yang menyesatkan, tapi fokus pada scientific crime investigation atau penyidikan berbasis ilmiah," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (16/7/2022).

1. Profesionalisme Polri dinilai jadi taruhannya

ilustrasi pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Lebih jauh, Edi Hasibuan menilai memang tak mudah bagi Polri untuk membuat masyarakat percaya terhadap hasil investigasi perkara ini.

"Profesionalisme Polri tentu akan jadi taruhannya. Namun percayalah, dengan mengungkap bukti dan fakta hukum yang benar, kami yakin masyarakat akan semakin percaya terhadap Polri," katanya.

Dia sangat yakin, terlebih timsus ini diawaki empat jenderal Polisi. "Apalagi tim ini diawaki empat jenderal bintang 3, dan mereka semua adalah ahli reserse," katanya.

Begitu pula dengan pelibatan banyak elemen, seperti Kompolnas, dan Komnas HAM yang dianggap sebagai bentuk transparansi Polri.

2. Jangan ragu tindak anggota Polri yang menyimpang

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Arief Rahmat)

Tim khusus, kata dia, pada kasus ini bakal mendalami berbagai fakta baru dan temuan yang selama ini jadi sorotan masyarakat. Mulai dari lokasi penembakan, autopsi, hingga pengiriman dan penyerahan jenazah kepada keluarganya.

"Kapolri pada waktunya akan menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan," katanya.

Kapolri juga diyakini tak bakal menutup-nutupi fakta sekalipun itu menyakitkan. "Kapolri juga tak akan bakal ragu menindak siapapun anggota Polri yang menyimpang apalagi jika terbukti menyalahgunakan kewenangan dalam tugasnya," kata dia.

3. Timsus disebut terus bekerja cari fakta

Ilustrasi penembakan (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut dia, pemberitaan pada media sosial yang berkembang lebih mengarah pada persepsi tapi tidak memiliki fakta hukum sama sekali. Maka dia meminta timsus, cukup menjadikannya sebagai masukan dan tetap fokus pada penyidikan berbasis ilmiah.

Tim bentukan Kapolri, katanya, saat ini juga terus bekerja keras untuk mengumpulkan data dan bukti-bukti.

"Hasil kerja tim khusus ini kita harapkan semakin banyak menemukan fakta baru, yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum agar mendapat kepercayaan dari masyarakat," ujar mantan anggota Kompolnas itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendra Saputra
EditorRendra Saputra
Follow Us