Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anies Baswedan Tegaskan Tak Ikut Terlibat Pembentukan Partai Perubahan

Anies Baswedan hadir di Gedung DPR/MPR jelang pelantikan presiden dan wapres terpilih, Prabowo dan Gibran, pada Minggu (20/10/2024). (youtube.com/MPRGOID)
Intinya sih...
  • Anies tidak terlibat dalam inisiasi pembentukan Partai Perubahan di Jawa Tengah.
  • Partai tersebut didirikan oleh ribuan orang yang mengaku relawan Anies dan siap mengusungnya di Pilpres 2029.
  • Anies berharap dijauhkan dari sikap sombong, membawa misi khusus, dan menilai paslon Pramono-Rano memiliki komitmen serius.

Jakarta, IDN Times - Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan menegaskan ia tidak terlibat dalam inisiasi pembentukan Partai Perubahan di Jawa Tengah. Bahkan, ia mengaku juga tidak setuju dibentuk Partai Perubahan saat ini. Publik banyak mengaitkan Partai Perubahan dengan Anies lantaran ketika dideklarasikan, mereka ikut memajang foto mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. 

"Tidak ada kaitannya. Tidak pernah menjadi bagian dan tak menyetujui didirikannya Partai Perubahan. Saya tegaskan, saya bukan bagian dari insiatif saya dan saya tidak menjadi bagian dari itu semua," ujar Anies ketika berbicara di program Rosi yang tayang di stasiun Kompas TV dan dikutip pada Jumat (29/11/2024). 

Partai tersebut didirikan oleh ribuan orang yang mengaku relawan Anies. Bahkan, mereka sudah siap mengusung Anies untuk maju di Pilpres 2029. 

Di sisi lain, Anies mengatakan soal pembentukan partai politik atau ormas, tinggal menunggu waktu. Ia pun menepis alergi terhadap partai politik. 

"Mungkin nanti ada waktunya (untuk mengumumkan partai politik). Saat ini belum, tapi tidak ada bayangan agar jangan berpartai atau agar alergi terhadap partai politik. Sama sekali tidak," katanya. 

1. Anies memilih tetap di dunia politik karena ada misi khusus yang dibawa

Anies Baswedan saat pencoblosan Pilkada Jakarta bersama keluarganya pada Rabu (27/11/2024). (IDN Times/Via Marchellinda)

Lebih lanjut, Anies berharap ia dijauhkan dari sikap-sikap sombong sehingga tidak merasa lebih besar dibandingkan partai politik. Ia mengatakan memilih tetap berada di area politik karena membawa misi khusus. 

"Itu sebabnya mengapa ketika ada pilkada saya memilih untuk menyampaikan kepada publik pilihan saya. Karena saya bawa misi," kata Anies. 

Salah satu misi yang ia bawa ingin memastikan warga Kampung Bayam bisa menempati rumah susun yang sudah rampung dibangun. "Kalau bicara soal Kampung Bayam, ini menyangkut keadilan. Sudah cukup di ibu kota, di tempat yang menjadi pusat perhatian media dan publik, negara tega menelantarkan rakyat. Padahal, hak mereka untuk tinggal sudah ada di depan mata. Kita semua tidak berkutik karena tak punya kewenangan," tutur dia. 

Maka, Pilkada Jakarta 2024 menjadi penentu soal siapa yang memegang tanda tangan dan kebijakan. "Ketika itu terjadi, saya tidak mau tinggal diam. Saya mau katakan bahwa ini ada aspirasi soal keadilan dan kesetaraan," imbuhnya. 

Ia pun melihat paslon Pramono Anung-Rano Karno memiliki komitmen serius untuk merealisasikan aspirasi warga Kampung Bayam. 

2. Anies merasa hanya bagian kecil dari kemenangan Pramono-Rano

Pramono Anung blusukan ke wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Jumat (22/11/2024), bersama Anies Baswedan (dok. Tim Pemenangan Pramono-Rano)

Lebih lanjut, Anies merasa tidak berperan banyak dalam raihan suara paslon nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno. Saat ini, Pramono sudah mengklaim kemenangan satu putaran di Pilkada Jakarta. 

"Saya ini hanya bagian kecil dari sebuah kemenangan Mas Pram. Yang bekerja di sana luar biasa banyak. Aktivis demokrasi ada di situ, kiai, ulama, rohaniawan, hingga relawan bekerja bersama-sama," katanya. 

Meski begitu, itu semua kembali ke figur calon yang maju di Pilkada Jakarta. Ia kemudian mengaosiasikan paslon dengan barang yang dijual. 

"Sehebat-hebatnya kita mengiklankan barang, kalau produknya gak baik, maka gak laku. Jadi, kualitas dari Mas Pram itu menentukan," tutur dia. 

3. Anies bantah ingin gunakan Pilkada Jakarta jadi panggung politik

Anies Baswedan Terima Pramono-Rano di Kediaman (dok. Tim Pramono-Rano)

Anies juga menyebut tidak ingin mengambil panggung agar ikut disorot publik di tengah keriuhan Pilkada Jakarta 2024. Apalagi dalam real count, raihan suara Pramono-Rano lebih unggul dibandingkan Ridwan Kamil-Suswono. 

"Sama sekali tidak (ingin ambil panggung Pramono-Rano). Ini adalah pemilihan figur, gubernur dan wakil gubernur. Mereka jadi figur yang dipilih oleh rakyat. Saya bersyukur sekali, pilihan saya ternyata juga menjadi pilihan warga Jakarta," kata Anies. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Dwifantya Aquina
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us