Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bakamla RI Berencana Bikin Dua Kapal Produksi Galangan Dalam Negeri

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Irvansyah ketika memimpin HUT ke-19 di tengah guyuran hujan. (Dokumentasi Bakamla)
Intinya sih...
  • Bakamla RI akan membangun dua kapal di Batam dengan proyeksi penggunaan pada 2026.
  • Kapal berukuran 80 dan 60 meter dilengkapi laboratorium pemeriksaan untuk memangkas waktu pemeriksaan dan menghemat ongkos operasional.

Jakarta, IDN Times - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI berencana membangun dua kapal yang mengandalkan galangan kapal di Batam, Kepulauan Riau. Kepala Bakamla RI, Laksamana Madya TNI Irvansyah memproyeksi kapal bisa digunakan pada 2026. Ia menambahkan biaya pembangunan dua kapal itu berasal dari pinjaman dari dalam negeri. 

"Tahun ini mudah-mudahan kita bisa mulai membangun dua kapal dari pinjaman (dana) dalam negeri. Perkiraannya 2026 sudah bisa dipakai," ujar Irvansyah ketika dikonfirmasi pada Minggu (19/1/2025). 

Ia merinci, dua kapal yang akan diproduksi berukuran panjang 80 meter dan 60 meter. Di dalamnya bakal dilengkapi laboratorium pemeriksaan. 

“Nanti semua kapal bakal melayari, kita lengkapi dengan laboratorium di tengah laut. Jadi, kalau kita memeriksa narkoba, mineral, kita langsung bisa cek di tengah laut. Tidak menghabiskan waktu banyak,” katanya. 

1. Fungsi laboratorium di kapal dapat memangkas ongkos operasional

Latihan Bakamla RI (Humas Bakamla RI)

Irvansyah mengatakan, dengan adanya laboratorium di dalam kapal bisa memangkas waktu sehingga dapat menghemat ongkos operasional kapal yang diperiksa.

"Kalau dulu, kapal kita bawa ke pangkalan. Butuh waktu pemeriksaan 2-3 hari. Kini, harapannya 1-2 jam periksa di laut bisa selesai," katanya. 

Usai melakukan pemeriksaan, kapal bisa langsung berlayar sehingga ongkos pekerja tidak terlalu tinggi dan menyita waktu terlalu banyak. "Sehingga, mereka bisa terlambat untuk masuk ke pelabuhan tertentu," ucap dia. 

Selain itu, pelibatan galangan kapal di dalam negeri digunakan untuk mendukung kemandirian produksi. "Melihat usaha galangan kapal di Indonesia yang sudah luar biasa sebenarnya. Haram bagi saya beli dari kapal luar negeri, haram!" ujarnya. 

2. Bakamla akan miliki 13 kapal

Kapal Bakamla RI saat menghalau upaya masuknya Coast Guard China ke wilayah Laut Natuna Utara (Istimewa)

Sementara itu, total armada kapal yang dimiliki oleh Bakamla akan mencapai 13 unit. Tiga unit lainnya terdiri dari dua kapal yang diproduksi di dalam negeri dan satu kapal patroli yang akan dihibahkan oleh Pemerintah Jepang. 

"Ini kemarin kami sudah tanda tangan kontrak dari Bakamla dengan Mitsubishi Shipbuilding," ujar Irvansyah. 

Sama seperti kapal patroli produksi dalam negeri, Irvansyah juga berharap kapal patrioli yang dihibahkan dari Jepang bisa digunakan pada 2026. 

3. Idealnya Bakamla punya 90 kapal

Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Irvansyah ketika memimpin HUT ke-19 di tengah guyuran hujan. (Dokumentasi Bakamla)

Irvansyah sebelumnya pernah mengatakan, idealnya Bakamla memiliki 30 kapal per zona. Sementara Bakamla membagi perairan Indonesia menjadi tiga zona.

“Minimal masing-masing zona itu 30 kapal (total 90 kapal)," ujar Irvansyah pada 2024 lalu. 

Mantan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) itu menambahkan, jumlah tersebut ideal apabila untuk sekali berlayar.

"Padahal dalam operasi kita harus mempunyai (prosedur) operasional. Jadi, ada 30 persen yang operasi, 30 persen yang maintenance, dan 30 persen yang latihan dan sebagainya. Jadi dikali tiga," tuturnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Jujuk Ernawati
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us