Bakar Karangan Bunga Ahok, Ini yang Diinginkan Para Buruh

Aksi pembakaran karangan bunga untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang terjadi saat May Day cukup membuat prihatin sejumlah pihak. Pembakaran diduga dilakukan oleh sejumlah buruh yang berasal dari sejumlah federasi.

Dikutip Kompas.com, (3/5), salah satu perwakilan buruh, Sekjen FSP LEM SPSI DKI Jakarta, Idrus angkat bicara terkait insiden ini. Dia berpendapat bahwa latar belakang terjadinya pembakaran tersebut adalah spontanitas.
Idrus mengaku saat itu datang terlambat, namun saat datang para buruh dari federasinya tiba-tiba sudah melakukan pembakaran. Dia pun bergegas naik ke mobil komando dan menyampaikan akan bertanggung jawab atas aksi pembakaran tersebut. Dia pun meminta kepada buruh untuk tidak melanjutkan aksi bakar karangan bunga tersebut.
Pembakaran dilakukan sebagai bentuk "membersihkan" Balai Kota.

Selain itu, Idrus juga berdalih bahwa aksi pembakaran tersebut merupakan bentuk membersihkan Balai Kota. Idrus mengklaim jika dirinya tidak segera datang maka diprediksi akan terjadi pembakaran gelombang kedua.
Idrus juga tak memungkiri bahwa aksi tersebut merupakan puncak kekesalan para buruh kepada Ahok yang dianggap tak peduli dengan aspirasi mereka. Pasalnya, tuntutan para buruh untuk mendapatkan gaji UMP tidak segera di ACC oleh mantan Bupati Bangka Belitung tersebut. Sejauh ini, menurutnya, kebijakan Ahok hanya sebatas fasilitas bagi warga Jakarta. Adapun kemudahan bagi para buruh belum didapat.
Para buruh meminta keadilan pada Ahok.

Intinya, Idrus mengatakan bahwa para buruh hanya menginginkan keadilan bagi mereka. Pasalnya, para pekerja yang merasa pajaknya dipotong masuk ke pemda tersebut kurang diperharikan. Inilah yang menjadikan kemarahan para buruh memuncak.
Terkait aksi pembakaran yang sudah terlanjur terjadi, Idrus sudah meminta maaf kepada Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto dan Kasatpol PP Jupan Royter. Sisa-sisa hasil aksi pembakaran tersebut juga telah dibersihkan oleh para pedemo.
Di tempat lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh para buruh ini sangat tidak terpuji. Dia mengaku sangat prihatin dengan tindakan buruh tersebut.