Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bea Cukai Amankan 2 Ton Sabu, Terbesar Sepanjang Sejarah RI

Barang bukti sabu dengan total 2 ton yang diamankan Bea Cukai, BNN, dan TNI AL (dok. Bea Cukai)
Barang bukti sabu dengan total 2 ton yang diamankan Bea Cukai, BNN, dan TNI AL (dok. Bea Cukai)
Intinya sih...
  • Penyelundupan 2 ton sabu berhasil digagalkan di Perairan Karimun Anak, Kepulauan Riau oleh Bea Cukai, BNN, dan TNI AL.
  • Kapal pengangkut sabu berlayar dari Thailand ke Selat Malaka, berhasil dihentikan dan ditemukan 67 kardus berisikan 2.000 bungkus sabu.
  • Enam orang pelaku diamankan dan dijerat dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup sesuai Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009.

Jakarta, IDN Times - Bea Cukai, Badan Narkotika Nasional (BNN), TNI AL mencatatkan penindakan narkoba terbesar sejarah Indonesia dengan mengamankan 2 ton metamfetamina/sabu dari sebuah kapal motor di Perairan Karimun Anak, Kepulauan Riau.

Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto menjelaskan, penindakan sabu ini berawal dari joint analysis Bea Cukai dan BNN atas pergerakan sebuah kapal pengangkut yang diduga sebagai pembawa narkotika jaringan internasional.

"Kapal tersebut diketahui berjenis tanker dengan nama MT. Sea Dragon yang berlayar dari Thailand ke Selat Malaka. Untuk menindaklanjuti informasi ini, tim gabungan Bea Cukai, BNN, dan TNI AL melaksanakan operasi patroli laut gabungan di sekitar Selat Malaka," kata Nirwala dalam pernyataan resminya, Senin (26/5/2025).

1. Ada enam orang pelaku diamankan

Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) ketika menangkap ABK Aungtoetoe di perairan Karimun. (Dokumentasi TNI AL)

Kemudian pada 20 Mei 2025, kapal patroli Bea Cukai dan TNI AL menemukan dan melakukan pengejaran terhadap kapal target, hingga akhirnya berhasil melakukan penghentian dan pemeriksaan awal terhadap MT. Sea Dragon yang berbendera Indonesia di Perairan Karimun Anak, Kepulauan Riau.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kami menemukan indikasi kuat bahwa kapal membawa muatan narkotika. Oleh karena itu, kami putuskan untuk menarik kapal menuju Dermaga Bea Cukai Tanjung Uncang, Batam guna dilakukan pemeriksaan menyeluruh," tutur Nirwala.

Dari pemeriksaan awal tersebut tim gabungan kemudian mengamankan enam orang pelaku yang terdiri dari empat orang WNI berinisial HS, LC, FR, dan RH, dan dua orang WN Thailand berinisial WP dan TL.

2. Sebanyak 2.000 bungkus sabu jadi barang bukti

Prajurit TNI Angkatan Laut (AL) ketika menangkap ABK Aungtoetoe di perairan Karimun. (Dokumentasi TNI AL)

Selanjutnya, pada 21 Mei 2025, tim gabungan melakukan pemeriksaan dan penggeledahan menyeluruh terhadap kapal tersebut di Dermaga PSO Bea Cukai Batam, Tanjung Uncang dengan menggunakan Unit K9 Bea Cukai. Hasilnya, tim gabungan menemukan 67 kardus berwarna cokelat berisikan 2.000 bungkus sabu dengan berat bruto 2.000 kilogram atau 2 ton.

"Dari keterangan para pelaku, diketahui sabu tersebut berasal dari Phuket, Thailand dengan tujuan akhir Filipina. Saat ini kami telah melakukan pencegahan atas barang bukti sabu, pelaku, dan kapal motor untuk selanjutnya diserahterimakan ke BNN Kepulauan Riau untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujar Nirwala.

3. Para pelaku terancam hukuman mati

ilustrasi eksekusi mati (IDN Times/Sukma Shakti)

Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman maksimal berupa hukuman mati atau penjara seumur hidup. Penindakan ini telah menyelamatkan 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkoba.

Nirwala menegaskan, penindakan terhadap sindikat narkoba ini menjadi bukti nyata kerja bersama antar-instansi dapat membuahkan hasil yang signifikan dalam menjaga Indonesia dari ancaman narkoba.

"Penindakan ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden RI yang menekankan pentingnya perlindungan bagi masyarakat. Wilayah Kepulauan Riau yang rawan dijadikan jalur masuk, transit, dan peredaran narkoba terus menjadi fokus perhatian kami. Dengan semangat kolaborasi, kami akan terus menggagalkan berbagai upaya penyelundupan demi masa depan yang lebih aman dan sehat bagi seluruh rakyat Indonesia," beber Nirwala.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us