Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bela Gibran, Prabowo: Saya Juga Bagian dari Dinasti Politik

Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto di The Darmawangsa Hotel pada 23 Oktober 2023. (IDN Times/Santi Dewi)

Jakarta, IDN Times - Bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, pasang badan bagi bakal cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka, yang dituduh tengah membangun dinasti politik. Menurutnya, tidak hanya Gibran yang membangun dinasti politik, ia pun juga menjadi bagian dari praktik dinasti politik tersebut.

"Orang ingin berbakti, lalu apa salahnya? Saya juga (bagian) dari dinasti (politik). Saya anaknya Soemitro (Djojohadikusumo, ekonom kenamaan di Indonesia), cucunya Margono (Djojohadikusumo, pendiri Bank Negara Indonesia). Paman saya gugur untuk Republik Indonesia," ujar Prabowo kepada media di The Dharmawangsa Hotel, Senin (23/10/2023). 

Menurut Prabowo, meski berasal dari dinasti keluarga tetapi yang diutamakan adalah kepentingan bangsa dan negara. "Kami dinasti merah putih, dinasti patriot yang ingin mengabdi untuk rakyat," tegas dia. 

Ia menilai, tidak ada salahnya bila Presiden Joko "Jokowi" Widodo ingin membangun dinasti politik. "Kalau dinastinya Pak Jokowi ingin berbakti untuk rakyat, lalu kenapa? Salahnya di mana?" katanya lagi. 

Ia juga mengajak publik untuk tidak selalu menyorot hal-hal negatif jelang Pemilu 2024. Prabowo mendorong untuk menyoroti hal-hal positif jelang pesta demokrasi lima tahunan itu. 

1. Gibran mempersilakan masyarakat menilai soal tuduhan dinasti politik

Wawancara khusus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di acara Real Talk with Uni Lubis di Mangkunegaran, Surakarta, Kamis (16/3/2023). (IDN Times/Reynaldy Wiranata & Gilang Pandutanaya)

Sementara, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, sudah lebih dulu merespons tuduhan adanya dinasti politik yang dialamatkan kepada keluarganya. Tuduhan itu makin santer usai Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan gugatan kepala daerah yang berusia di bawah 40 tahun boleh maju sebagai capres atau cawapres. 

Gibran menyatakan, biar masyarakat yang menilai. "Biar warga yang menilai ya. Terima kasih ya," ujar Gibran di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu malam, 21 Oktober 2023. 

Diketahui, Gibran merupakan putra sulung Presiden Jokowi. Ia merupakan Wali Kota Solo. Sementara adik iparnya yakni Bobby Nasution, saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan. Lalu adik bungsu Gibran, Kaesang Pangarep, terpilih jadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dua hari setelah bergabung ke partai tersebut. 

2. Gerindra sentil sikap elite PDIP yang kini kritik Gibran lakukan praktik dinasti politik

Anggota Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman (Youtube.com/DPR RI)

Pembelaan terhadap Gibran juga pernah disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman. Ia justru menyentil sikap sejumlah elite parpol yang tak memiliki pandangan demikian saat Gibran terpilih jadi wali kota pada 2020 lalu. 

"Dulu Mas Gibran dipersoalkan gak soal dinasti, waktu diusung oleh sahabat kami PDIP di Pilwali Kota Solo? Tidak dipersoalkan," ujar Habib di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada 19 Oktober 2023 lalu. 

Ia mengaku pernah mendengar pernyataan dari Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto bahwa Gibran ketika itu tidak sedang membangun dinasti politik. Karena yang memilih, kata Habiburokhman, adalah rakyat. 

"Ya saya sepakat, karena saat itu Gerindra juga sudah mendukung Mas Gibran kan?" ujarnya lagi. 

Menurutnya, dinasti politik baru bisa dipandang negatif bila terjadi praktik nepotisme. 

3. Mantan Ketua KPK sebut praktik dinasti politik rawan lahirkan korupsi

IDN Times/Santi Dewi

Sementara, menurut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2011-2015, Abraham Samad, praktik dinasti dalam dunia politik justru rawan memicu terjadi korupsi.  Salah satu contohnya, kata Samad, adalah kasus eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Ini (kasus Syahrul Yasin Limpo) membuktikan kepada kita bahwa ternyata praktik dinasti politik itu akan melahirkan perilaku atau tindakan korupsi dan itu berbahaya," ujar Abraham Samad kepada IDN Times.

Ia mengingatkan, selain Syahrul ada dua keluarga lainnya dari Yasin Limpo yang sudah lebih dulu terjerat kasus rasuah. Menurutnya, hal tersebut sangat memprihatinkan. 

"Sudah ada dua saudaranya yang tersangkut kasus korupsi. Ini kan memprihatinkan. Kok bisa dalam satu keluarga terjadi yang namanya korupsi dilakukan oleh saudaranya di masa lalu dan terulang lagi adiknya, dan sekarang terulang lagi dilakukan," tutur dia. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us