Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Brigadir J Alami 7 Luka dari 5 Tembakan, Komnas HAM: Masih Dicari Tahu

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam usai Konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam usai Konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, mengatakan, luka yang dialami Brigadir J akibat insiden baku tembak dengan rekannya, Bharada E, di kediaman dinas Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo sangat tergantung dengan kronologi peristiwa.

“Bisa lukanya satu, lukanya seribu, itu tergantung peristiwanya. Nah kami sedang mengumpulkan semua informasi soal peristiwa dari berbagai pihak,” ujar dia, saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/7/2022).

1. Jumlah luka akibat tembakan sedang ditelusuri

Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kiri) menunjukkan barang bukti berupa bagian CCTV dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam (kiri) menunjukkan barang bukti berupa bagian CCTV dalam konferensi pers perkembangan penyelidikan dan hasil temuan Komnas HAM RI atas peristiwa kematian enam laskar FPI di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (28/12/2020) (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Diketahui, terdapat tujuh luka tembak yang ada di tubuh Brigadir J. Menurut keterangan polisi, saat baku tembak terjadi, Brigadir J melepaskan tujuh tembakan, sedangkan Bharada E melepaskan lima tembakan.

“Nanti itu yang akan kami rekonstruksi. Kami akan masuk ke ruang yang lebih dalam menanyakan kepada semua pihak sehingga peristiwanya menjadi terang-benderang. Apakah ini lima, tujuh, seribu, 12 (tembakan atau luka) dan lain sebagainya, akan kami ketahui,” kata Anam.

2. Ada yang ditembak berkali-kali masih selamat

CCTV di Komplek Polri Duren Tiga (IDN Times/Uji Sukma Medianti)
CCTV di Komplek Polri Duren Tiga (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Dia mengatakan, Komnas HAM mempunyai banyak pengalaman dalam menangani kasus penembakan yang berujung kematian. Bahkan, kata Anam, beberapa korban yang luka sekali namun bisa meninggal, tetapi ada pula yang sudah ditembak berkali-kali tetapi masih selamat.

“Itu kami punya dokumennya, kami punya polanya, dan ini oleh tim sejak kemarin sudah kami diskusikan mendalam. Itu yang akan kami pakai untuk menguji semua informasi yang masuk ke kami,” ujar dia.

3. Belum minta informasi apapun pada polisi

Konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Konferensi pers di Komnas HAM, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Anam mengatakan, pihaknya belum meminta konfirmasi apapun kepada polisi tentang peristiwa penembakan tersebut. Pasalnya, Komnas HAM tengah mendalami informasi yang ada di publik untuk disandingkan dengan berbagai pengalaman yang pernah dimiliki.

“Khususnya terkait luka, penggunaan senjata, dan tata kelola CCTV, yang kami dalami untuk persiapan minggu depan. Kami dalami di tiga level itu,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Deti Mega Purnamasari
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us