Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dave Laksono Sebut Kepemimpinan Bahlil di Golkar Tolak Politik Dinasti

WhatsApp Image 2025-07-24 at 11.12.48.jpeg
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Gaya kepemimpinan Bahlil merancang ulang strategi komunikasi politik Golkar.
  • Tantangan Golkar ke depan bukan sekadar memenangkan kompetisi elektoral.
  • Peluang besar Golkar untuk tampil sebagai partai efektif dan dipercaya publik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Ketua Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar, Dave Laksono mengatakan, puncak HUT ke-61 Partai Golkar menjadi momen strategis untuk menegaskan reposisi partai di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia. Menurut Dave, pesan Presiden RI Prabowo Subianto tentang kolaborasi nasional usai Pilpres 2024 selaras dengan karakter Golkar sebagai partai moderat dan rasional.

LKI menyoroti, gaya kepemimpinan Bahlil yang menolak politik dinasti dan menegaskan Golkar sebagai rumah bersama. Ia menegaskan, sikap ini harus diterjemahkan menjadi komunikasi publik yang inklusif dan objektif.

"Dengan demikian, Golkar tampil sebagai kekuatan politik yang adaptif dan relevan dalam merespons dinamika sosial dan tantangan bangsa," kata dia dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

"Melalui pidatonya, pak Bahlil menegaskan bahwa Golkar adalah institusi kader bagi seluruh anak bangsa, bukan milik dinasti mana pun, sebuah garis pembeda penting bagi modernisasi struktur dan pembersihan orientasi politik," sambung Dave.

1. Gaya kepemimpinan Bahlil merancang ulang strategi komunikasi politik

Bahlil Lahadalia berpidato di Puncak HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyampaikan pidato politik pada Puncak HUT ke-61 Partai Golkar bertajuk Doa untuk Bangsa Merajut Kebersamaan, Membangun Indonesia Maju di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (5/11/2025). Foto/Isra Triansyah

Dave lantas memastikan partai berlambang pohon beringin ini sejalan dengan kekhawatiran yang menyoroti mahalnya biaya politik. Ia menyebut, Golkar akan berupaya menjadi partai yang mengedepankan etika kekaryaan.

"LKI memandang kehadiran tersebut sebagai pengakuan atas kepemimpinan Bahlil yang menjaga stabilitas dan kohesi partai. Ketika presiden menyoroti mahalnya biaya politik, LKI menafsirkan hal itu sebagai mandat moral untuk mengembalikan Golkar pada etika kekaryaan, kerja kolektif, dan pelayanan publik yang terukur," jelasnya.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Partai Golkar ini pun menilai, gaya kepemimpinan Bahlil mampu menghadirkan energi baru bagi Golkar, khususnya dalam merancang ulang strategi komunikasi politik.

"Golkar membutuhkan disiplin narasi dan keterbukaan data yang memungkinkan publik merasakan kehadiran partai secara konkret. Gaya komunikasi pak Bahlil yang lugas dan jernih menjadi landasan untuk membangun ulang kepercayaan publik melalui transparansi, konsistensi, dan ketepatan pesan," tuturnya.

2. Tantangan Golkar ke depan bukan sekadar memenangkan kompetisi elektoral

20251020_200607.heic
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Amir Faisol).

Dave mengungkapkan, tantangan Golkar ke depan bukan sekadar memenangkan kompetisi elektoral, tetapi memastikan setiap program dan kinerja partai diterima publik secara akurat.

Ia menegaskan, ekosistem politik digital menuntut partai untuk hadir lebih aktif, transparan, dan responsif di ruang publik. LKI memperkuat kanal informasi dan memperluas jangkauan komunikasi guna membangun hubungan emosional yang sehat antara partai dan masyarakat melalui konten faktual dan komunikatif.

"LKI melihat keunggulan penting dari kepemimpinan Bahlil: komunikasi yang terbuka, tegas, dan membumi. Karakter ini menjadi modal strategis untuk menumbuhkan kredibilitas publik terhadap institusi partai," ungkapnya.

3. Peluang besar Golkar untuk tampil sebagai partai efektif dan dipercaya publik

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono (IDN Times/Margith Juita Damanik)
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Dengan dukungan infrastruktur komunikasi yang diperkuat LKI, Golkar disebut punya peluang besar untuk tampil sebagai partai pembangunan yang efektif, dekat dengan masyarakat, dan memiliki narasi institusional yang stabil serta dipercaya publik.

Secara jelas HUT ke-61 menegaskan transformasi Golkar sebagai partai dengan orientasi kinerja dan kepemimpinan strategis, "Di bawah Ketum Bahlil Lahadalia, Golkar diarahkan menjadi institusi politik yang tanggap terhadap perubahan, berbasis solusi, dan mampu menjawab kebutuhan bangsa melalui kebijakan terukur," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Korban Bencana Sumatra Dapat Hunian Sementara Tipe 36, Seharga Rp30 Juta

08 Des 2025, 09:20 WIBNews