Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dirut BPDPKS Populerkan Slogan “No Palm Oil, No Life”

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman. (dok. BPDPKS)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman, mengatakan bahwa harus diakui minyak sawit merupakan minyak nabati yang memiliki banyak keunggulan dan manfaat bagi kehidupan.

"Mulai untuk pangan hingga energi terbarukan, berbeda dengan minyak nabati lain yang ada di dunia," kata Eddy saat menjadi salah satu pembicara di Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023, di Nusa Dua Bali, Kamis (2/11).

1. Populerkan slogan baru

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman. (dok. BPDPKS)

Menurut Eddy, dengan kenyataan tersebut, maka tak keliru jika ada ungkapan “No Palm Oil, No Life”, yang bahkan turut dipopulerkan sebagai slogan baru. 

“Slogan itu sangat relevan dengan kenyataan bahwa minyak kelapa sawit merupakan minyak nabati paling serbaguna dan paling produktif dengan penggunaan lahan paling sedikit pada setiap ton yang dihasilkannya," ungkap Eddy.

2. Produk dari minyak sawit penuhi kebutuhan hidup manusia

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar serangkaian edukasi dan promosi sawit baik dalam kegiatan Gebyar UKMK berbasis sawit dalam mendukung UKMK sawit Go International selama tiga hari kegiatan, yakni 29 September sampai dengan 1 Oktober 2023 di Palembang Indah Mall, Palembang, Sumatra Selatan. (dok. BPDPKS)

Lebih jauh, Eddy mengatakan bahwa produk dari minyak sawit diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk dunia.

"Mulai dari bahan makanan, kosmetik, perawatan tubuh lainnya serta energi yang ramah lingkungan,” katanya.

3. Biofuel mainkan peran penting dalam usaha mencapai target transisi energi

Perkebunan kelapa sawit (Dok. sawitkita.id)

Seperti diketahui, bioenergi termasuk biofuel memainkan peran penting dalam usaha Indonesia mencapai target transisi energi untuk mencapai zero emmission.

Saat ini target emisi sudah mencapai 30 persen dan bioenergi merupakan kontributor utama dalam mencapai target tersebut.

“Program Mandatori Biodiesel merupakan salah satu kunci dalam mencapai penurunan emisi gas rumah kaca di Indonesia,” kata Eddy. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us