Distamhut DKI Siaga 880 Personel dan Ratusan Alat Antisipasi Pohon Tumbang

- Distamhut DKI Jakarta siapkan 880 personel dan ratusan alat untuk menghadapi cuaca ekstrem di wilayah Jakarta.
- Kegiatan penopingan dan peremajaan pohon difokuskan pada titik rawan di seluruh wilayah DKI Jakarta, dengan program penggantian pohon yang tidak sehat.
- Identifikasi kesehatan pohon dilakukan secara berkala oleh tim Distamhut, sementara masyarakat diimbau untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan.
Jakarta, IDN Times - Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta menyiagakan 880 personel dan ratusan alat, sebagai bagian kegiatan penopingan dan peremajaan pohon, untuk mengantisipasi pohon tumbang selama cuaca ekstrem.
Langkah ini untuk memperkuat sinergi antar wilayah dan perangkat daerah, agar penanganan darurat akibat cuaca ekstrem dapat dilakukan secara cepat dan terpadu.
“Kegiatan penopingan serentak ini merupakan upaya nyata untuk meminimalisir potensi bahaya pohon tumbang di tengah kondisi cuaca ekstrem,” ujar Kepala Bidang Jalur Hijau Distamhut DKI Jakarta, Herlina, dalam keterangan pers, Minggu (9/11/2025).
1. Kesiapan personel dan peralatan berat di seluruh Jakarta

Distamhut DKI Jakarta mengerahkan 880 personel yang tersebar di 44 kecamatan, 5 suku dinas, dan tingkat dinas, untuk siaga menghadapi cuaca ekstrem. Kesiapan personel ini didukung dengan peralatan lengkap untuk memastikan penanganan cepat dan efektif.
Berbagai peralatan yang disiapkan antara lain 156 chainsaw, 69 truk angkut sampah, 15 mobil tangga, 13 mobil crane, dan 20 motor trail. Alat-alat ini berfungsi untuk pemangkasan, penebangan, hingga patroli cepat di lokasi yang sulit dijangkau.
2. Fokus pada titik rawan dan program peremajaan pohon

Tak hanya itu, kegiatan penopingan dan pemeliharaan pohon difokuskan pada sejumlah titik strategis yang dinilai rawan di seluruh wilayah DKI Jakarta. Pemprov DKI juga secara aktif melakukan program peremajaan pohon di titik-titik rawan.
Adapun penopingan yang dilakukan di sejumlah titik strategis, antara lain:
Tingkat Dinas:
- Jalan Teuku Umar dan Jalan Medan Merdeka Selatan (amenitis sisi Monas), Jakarta Pusat;
- Jalan Gatot Subroto (samping BRIPENS & depan The Tower), Jakarta Selatan;
Jakarta Pusat:
• Jalur Jalan Cideng Barat
• Jalur Jalan Jayakarta
• Jalur Jalan Kramat Raya
• Jalur Jalan Bungur
• Jalur Jalan Cimandiri Cikini
• Jalur Jalan Kebon Kacang
• Jalur Jalan Kramat Pulo Tanah Tinggi
Jakarta Utara:
• Jalur Jalan Koja
• Jalur Jalan Cilincing
• Jalur Jalan Pademangan
• Jalur Jalan Kelapa Gading
Jakarta Barat:
• Jalur Jalan Tanjung Duren Barat
• Jalur Jalan Palmerah
• Jalur Jalan Tamansari
• Jalur Jalan Cengkareng
• Jalur Jalan Kembangan
• Jalur Jalan Tambora
• Jalur Jalan Kebon Jeruk
• Jalur Jalan Kalideres
Jakarta Selatan:
• Jalur Jalan Soepomo
• Jalur Jalan Galunggung Guntur
• Jalur Jalan Adyaksa 3
• Jalur Jalan Iskandarmuda
• Jalur Jalan Dharmawangsa VIII
• Sekitar Jalan Guru Amin, Pancoran
Jakarta Timur:
• Jalur Jalan Rajiman (Cakung)
• Jalur Jalan Pahlawan Revolusi (Pondok Bambu)
• Jalur Jalan Otista (Jatinegara)
• Jalur Jalan Ahmad Yani (Pulo Gadung)
• Jalur Jalan Halim Perdanakusumah
• Jalur Jalan TB Simatupang (Ciracas)
• Jalur Jalan Raya Bogor-Hankam.
Sementara, pohon yang sudah tidak sehat atau berisiko tinggi akan diganti dengan jenis yang lebih adaptif, kuat, dan sesuai dengan kondisi media tanam, sebagai bagian dari pemeliharaan ekosistem perkotaan yang berkelanjutan.
3. Identifikasi berkala dan imbauan kewaspadaan bagi masyarakat

Identifikasi dan evaluasi kesehatan pohon terus dilakukan secara berkala oleh tim Distamhut. Pemeriksaan meliputi sistem perakaran, kerapatan tajuk, dan struktur cabang untuk menentukan tindakan tepat, baik berupa penopingan, perawatan, atau penggantian dengan pohon baru.
Masyarakat diimbau tetap waspada saat beraktivitas di luar ruangan, khususnya di area pepohonan besar saat hujan deras dan angin kencang. Distamhut memastikan pemantauan 24 jam melalui posko dan tim siaga di setiap wilayah untuk merespons laporan dengan cepat.
“Kami akan terus melakukan pemantauan 24 jam melalui posko dan tim siaga di setiap wilayah,” ujar Herlina.



















