Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Giring Janji Sediakan 1 Gadget untuk Satu Siswa Jika Jadi Presiden

Giring Ganesha dalam acara Indonesia Millenial Summit (Dok/IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha mengatakan, akan melakukan sejumlah inovasi dengan menyediakan satu gadget untuk satu siswa di seluruh Indonesia jika terpilih jadi presiden. Program ini mulai diusung Giring meski pemilihan presiden masih empat tahun lagi atau digelar pada 2024.

“Program nasional ini saya namakan Gadget Belajar Giring. Kenapa program ini harus dikerjakan? Di gadget nanti, semua materi pelajaran bisa dikumpulkan. Jauh lebih simpel. Walaupun jika kegiatan belajar-mengajar kembali dilakukan secara tatap muka, para siswa tidak perlu lagi berat-berat membawa buku ke sekolah,” kata Giring dalam acara “Virtual Concert” HUT ke-6 PSI, Minggu (29/11/2020).

Semenjak pemerintah menginstruksikan kegiatan belajar-mengajar dari rumah, kata Giring, banyak persoalan baru muncul. Ada sekitar 45 juta siswa di Indonesia yang terdampak, namun tak semuanya memiliki gadget atau fasilitas yang memadai sehingga kegiatan belajar daring mengalami kendala.

1. Pelajaran dan ujian dalam satu perangkat

Giring "Nidji" Ganesha. (Instagram.com/ Giring)

Program visioner tersebut, kata Giring, tidak hanya menyediakan materi pelajaran bagi siswa, tapi juga bahan ujian bisa disimpan di gadget tersebut.

Dengan program penggunaan perangkat itu, ke depannya penggunaan kertas diharapkan akan berkurang.

2. Siswa diharapkan bisa mengelaborasikan teknologi dan skill untuk hadapi tantangan global

Ilustrasi handphone (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Guna mewujudkannya, Giring mengatakan, PSI bakal bekerja sama dengan pihak swasta.

Para siswa juga diharapkan mampu mengelaborasi teknologi dan skill dalam menghadapi kompetisi global di era digital yang semakin ketat.

3. Pandemik bisa memunculkan ide yang tak terbayangkan

Ilustrasi Pembelajaran Jarak Jauh (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Giring menambahkan, masa pandemik COVID-19 seperti dua sisi mata uang, menciptakan tantangan sekaligus peluang yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan.

“Dunia pendidikan pun mengalami hal yang sama, banyak hal yang harus menyesuaikan. Pola belajar dari rumah, pemanfaatan teknologi, memang menjadi hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Pandemik ini ibarat cambuk yang memaksa kita berbenah diri,“ ujar Giring.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Lia Hutasoit
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us