Hadiri Lebaran Betawi, Pramono: Budaya Betawi Akar Identitas Jakarta

- Budaya Betawi adalah akar dari identitas Kota Jakarta, penting untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat.
- Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk menghormati sosok Mohammad Husni Thamrin dengan menempatkan patungnya sebagai simbol Kota Jakarta.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, budaya Betawi merupakan akar dari identitas Kota Jakarta.
Hal ini disampaikan Pramono saat menghadiri Lebaran Betawi 2025 yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (26/4/2025). Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur (Wagub) Rano Karno juga turut hadir.
“Saya menyambut baik penyelenggaraan Lebaran Betawi sebagai momen istimewa yang mewarnai perjalanan menuju 500 tahun Kota Jakarta, sekaligus sarana untuk memperkuat kebersamaan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Jakarta,” ujar Pramono, Sabtu.
1. Jakarta daerah khusus punya identitas, kultur, dan budaya tak terpisah dari Betawi

Pramono mengatakan, amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta sebagai daerah khusus memiliki identitas, kultur, dan budaya yang tidak terpisahkan dari budaya Betawi.
Penguatan warisan budaya Betawi perlu terus diupayakan. Mulai dari pelestarian kesenian, tradisi, kuliner, hingga pengenalan sosok para pahlawan Betawi yang berjasa bagi masyarakat Jakarta, salah satunya Mohammad Husni Thamrin (M.H. Thamrin).
“Pada momen Lebaran Betawi tahun ini, saya bersama Bang Doel, selaku Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, berkomitmen untuk menghormati sosok dan perjuangan beliau dengan menempatkan patung Mohammad Husni Thamrin di Jalan M.H. Thamrin dan menjadikannya sebagai simbol Kota Jakarta,” kata dia.
2. Pramono akan membuat Benyamin Sueb Award

Penempatan ulang patung M.H. Thamrin jadi bagian dari program quick wins 100 hari kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno. Menurut dia, patung M.H. Thamrin harus berada di lokasi yang sentral dan strategis di Jakarta, setara dengan penempatan Patung Jenderal Sudirman di Jalan Sudirman.
Selain itu, kata dia, Pemprov DKI Jakarta akan mendukung penuh pelibatan koleksi Museum Sejarah Jakarta serta pelestarian Warisan Budaya Takbenda dalam memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang berbudaya.
“Kemudian, saya juga akan membuat Benyamin Sueb Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada wilayah yang menjaga lingkungannya dengan baik. Ini saya lakukan sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh Betawi, Benyamin Sueb,” kata dia.
3. Momen pengingat terus pelihara tradisi dan nilai budaya Betawi

Menurutnya, kegiatan bertema “Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan Semangat Mempererat Kearifan Lokal Masyarakat Betawi” ini jadi pengingat untuk terus memelihara tradisi serta nilai-nilai budaya Betawi.
Pramono berharap kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi warga Jakarta, khususnya masyarakat Betawi untuk mempererat kebersamaan di tengah keberagaman suku dan etnis.
Perayaan Lebaran Betawi turut melibatkan pelaku UMKM, seniman lokal, hingga generasi muda yang aktif menyebarkan semangat kebudayaan melalui media sosial. Kegiatan ini jadi upaya bersama dalam membentuk karakter kota yang berdaya saing, dengan tetap berakar pada jati diri dan kearifan lokal.
“Melalui Lebaran Betawi, masyarakat Jakarta diajak untuk berefleksi agar semakin mengenal tradisi Betawi melalui beragam kuliner, produk, maupun pentas seni budaya,” kata dia.