Ini Cerita Ayah Angkat Jokowi yang Geram dengan Fitnah Jelang Pemilu

Banda Aceh, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo rupanya selama ini memiliki ayah angkat yang tak terlalu disoroti oleh publik. Namanya adalah Nurdin Aman Tursina. Pria berusia 73 tahun itu memang tak banyak diketahui oleh masyarakat terkait identitasnya sebagai ayah angkat orang nomor satu di Indonesia itu.
Nurdin bercerita bahwa ia telah mengenal Jokowi sejak lama. Bahkan, mereka bertemu sebelum Jokowi menyandang status menikah dengan Iriana Jokowi. Sudah mengenal lama mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, Nurdin pun cukup geram saat ada beberapa pihak yang sengaja menyebar fitnah tentang anak angkatnya itu.
Ia pun meminta kepada pihak-pihak yang suka menyebar isu hoaks dan fitnah tentang Jokowi agar tak melakukannya lagi. Nurdin menyampaikan tak apa bagi mereka meski tak memilih Jokowi, tetapi jangan menyebarkan fitah tentang Jokowi.
1. Nurdin tunjukkan kekesalannya pada La Nyalla

Sering mendengar isu-isu fitnah dan hoaks yang beredar tentang Jokowi, Nurdin pun menunjukkan kekesalannya. Raut wajahnya mulai berubah geram saat ditanya tentang Jokowi yang sering diserang isu hoaks.
Lalu, Nurdin pun menyinggung tentang La Nyalla Mattalitti yang pernah mengaku bahwa dirinya adalah penyebar isu Jokowi PKI di Jawa Timur dan Madura. Ketika ingat tentang La Nyalla, Nurdin pun tak segan mengeluarkan amarahnya.
"Kalau saya di Jakarta, La Nyala itu ya, saya pukul itu di depan orangnya. Saya pukul dia. Orang gak jelas. Kalau kamu gak pilih dia (Jokowi) gak apa-apa, tapi jangan fitnah," kata Nurdin di kediamannya, Aceh, Sabtu (9/3).
"Sekarang dia (La Nyalla) menyerah, kenapa sekarang minta maaf sama Presiden? Orang bagus Presiden ini. Dia (Jokowi) maafkan semuanya. Nanti kalau saya sudah mati pun kalau bisa milih, milih lagi saya. Tetap jokowi," sambung Nurdin.
2. Kalau tidak pilih Jokowi, jangan menyebarkan fitnah

Lalu, Nurdin pun menyampaikan bahwa demokrasi itu memang bebas memilih, namun bagi pihak yang memang tidak ingin memilih Jokowi, seharusnya tidak perlu menyebar fitnah dan hoaks. "Kalau gak dipilih gak apa-apa, tapi jangan difitnah," terang Nurdin.
3. Cerita Nurdin mengenal Jokowi

Kemudian, Nurdin menceritakan awal mulanya mengenal Jokowi. Ia mengatakan bahwa dulunya dia adalah seorang buruh. Dulu, ia mengenal Jokowi saat masih tinggal di Solo, Jawa Tengah.
"Saya bikin pagar di Solo itu. Saya bikin rumah. Dulu ada pembangunan pabrik kertas termasuk pembangunan fasilitas perumahan. Jadi kebetulan masyarakat di sana atau imam desa setempat, kita itu diberikan suatu pekerjaan untuk membuat pagar perumahan di depan situ," cerita Nurdin.
Dari pengerjaan Nurdin membangun pagar itu, kemudian ia mengaku mulai akrab dengan Jokowi. "Dari situlah kita akrab dengan masyarakat, dengan imam desa. Tempatnya di Kali Atuh, Takengon," ujarnya.
4. Nurdin diundang ke Istana hingga dua kali

Selanjutnya, Nurdin juga menceritakan bahwa Jokowi sering memberinya semen untuk membangun pagar atau masjid. Lalu, setelah lama tidak jumpa, Nurdin pun mendengar Jokowi telau menjadi Gubernur.
"Setelah itu lama gak ketemu, tahu-tahunya udah jadi Gubernur. Kita via telepon pernah bicara, masih ingat dia sama saya," ungkap Nurdin.
Bahkan, setelah Jokowi menjadi Presiden, Nurdin sudah diajak sebanyak dua kali untuk mengunjungi Istana Negara. "Kebetulan semenjak dia jadi Presiden, saya sendiri ke Istana 2 kali," tambahnya.
5. Nurdin mendapatkan ucapan turut berduka cita dari Jokowi saat istrinya meninggal

Nurdin juga tak bisa melupakan kenangan ketika istrinya meninggal dunia, di mana Jokowi beserta rombongan datang ke Aceh untuk memberikan ucapan turut berduka cita. "Pak Jokowi bikin karangan bunga banyak. Dari mulai Presiden, Polres, Dandim, sampai penasihatnya, Pak Moeldoko. Saya ingat betul, gak bisa ngomong. Turut berduka citanya benar-benar meriah. Dari Banda Aceh juga banyak yang datang," ucap Nurdin.