Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Alasan Jokowi Naik KRL Saat Padat Penumpang

IDN Times/Istimewa

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo kembali mengejutkan publik dengan tingkah lakunya. Beberapa hari lalu, tindakan Jokowi yang tiba-tiba menaiki KRL cukup menjadi sorotan. Beberapa ada yang menganggap pencitraan, namun beberapa ada juga yang memberi pembelaan bahwa itu natural.

Lantas, apa alasan sebenarnya Jokowi menaiki KRL di saat jam padat penumpang?

1. Jokowi ingin merasakan keluhan masyarakat ketika naik kereta di jam padat

Biro Pers Kepresidenan

Jokowi mengaku telah lama mendengarkan keluhan masyarakat tentang padanya penumpang yang menggunakan KRL, terutama pada jam-jam tertentu seperti berangkat kerja dan pulang kerja.

Maka dari itu, Jokowi pun memutuskan untuk mencoba menaiki KRL di jam-jam yang sering dikeluhkan masyarakat. Sehingga, selepas agenda kepresidenan pada Rabu (6/3), Jokowi singgah di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, dan melanjutkan perjalanan pulang ke Bogor dengan menggunakan KRL.

"Ada yang menyampaikan pada saya. 'Pak, kalau mau coba KRL itu naik jam 6 sampai jam 8 kalau pagi, kalau sore jam 4 sampai jam 6'. Itu dadakan saja," kata Jokowi di Lampung, Jumat (8/3).

2. Jokowi mengaku tidak bisa banyak bergerak di KRL yang padat itu

Biro Pers Kepresidenan

Menurut Jokowi, dengan menaiki KRL di jam-jam padat, di mana masyarakat sering berkeluh kesah, akan membuat dirinya memahami apa yang dirasakan oleh masyarakat secara langsung. "Tujuannya ya untuk melihat kondisi yang sebenarnya dan kita betul-betul merasakan kondisi sebenarnya. Mau bergerak saja gak bisa. Terutama yang dari Jakarta ke Depok, itu mau bergerak saja gak bisa," terang Jokowi.

3. Jokowi sebut solusinya adalah membangun jalur kereta layang

Biro Pers Kepresidenan

Jokowi lalu menceritakan bahwa dirinya menerima banyak masukan untuk menambah gerbong kereta. Namun, menurut Jokowi, jika menambah lagi kereta, maka akan banyak persimpangan jalan yang tutup terus. Solusinya, lanjut Jokowi, dengan membangun jalur kereta elevated atau jalur kereta layang di Jakarta yang menghubungkan wilayah sekitar.

"Pekerjaan besar di Jakarta menurut saya adalah kereta api yang elevated, itu saja. Memang biaya besar, tapi gak ada jalan lain selain itu, sehingga headway (selisih waktu antarkendaraan) bisa diatur. Transportasi massal memang harus kita siapkan," ujar Jokowi.

"Pas jam-jam seperti itu, mau goyang 1 sentimeter saja gak bisa. Kita bisa agak longgar itu pun masih berdiri setelah dari Depok menuju Bogor, karena yang turun sudah agak banyak," lanjutnya.

4. Jokowi naik KRL menuju Istana Bogor

IDN Times/Istimewa

Sebelumnya, Jokowi menggunakan KRL dari Jakarta menuju Bogor, usai menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) di Jakarta Selatan, Rabu (6/3) sore.

Jokowi naik kereta dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan, sekitar pukul 17.45 WIB. Jokowi menggunakan KRL menuju kediamannya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.  

Akun Instagram resmi @kantorstafpresidenri mengunggah potret Jokowi naik KRL tanpa pengawalan ketat. Terlihat dengan senyum lebarnya, Jokowi yang menggunakan seragam khas putihnya sedang asyik swafoto bersama warga yang menggunakan KRL.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, membenarkan Presiden pulang ke Bogor menggunakan kereta KRL, tanpa pengawalan ketat. Presiden naik dari Stasiun Tanjung Barat menuju Bogor.

Bey mengatakan, banyak yang terkejut atas kehadiran Jokowi di kereta tersebut. Dia juga mengatakan banyak yang meminta foto dan salaman.

"Penumpang ramai. Presiden juga banyak diminta foto dan salaman," kata Bey kepada wartawan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us