Kapolri Ajak NU Perkuat Keamanan demi Pertumbuhan Ekonomi

- Pertumbuhan ekonomi terkait erat dengan stabilitas keamanan nasional, menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
- Kolaborasi antara NU dan Polri diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mendukung peningkatan ekonomi Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menegaskan pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkan dari stabilitas keamanan nasional. Menurutnya, keamanan yang terjaga menjadi faktor utama dalam mendukung peningkatan ekonomi.
"Dimensi keamanan nasional tidak dapat dipisahkan dari kinerja ekonomi," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (5/2/2025).
Listyo menekankan pertumbuhan ekonomi sulit terjadi tanpa stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dia juga menyoroti kondisi negara-negara yang masih dilanda konflik, perekonomiannya cenderung terpuruk.
Sebaliknya, Indonesia tercatat berada di peringkat 17 dari 141 negara dalam kategori negara paling aman, yang menunjukkan dampak positif dari stabilitas nasional terhadap perekonomian.
1. Kapolri ajak NU bersinergi hingga ke tingkat desa
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri mengajak Nahdlatul Ulama (NU) untuk terus bersinergi dengan Polri di berbagai tingkatan kepengurusan, termasuk di tingkat desa.
"Ini tentunya akan sangat baik kalau kemudian bisa dikolaborasikan dengan seluruh elemen bangsa, kementerian dan lembaga, termasuk Polri," ujarnya.
2. Kolaborasi dapat dilakukan di berbagai program

Listyo mengatakan, kolaborasi antara NU dan Polri dapat dilakukan dalam berbagai program, seperti penyediaan makanan bergizi gratis, swasembada pangan, serta Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama.
Selain itu, kerja sama juga dapat difokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna memanfaatkan bonus demografi agar Indonesia dapat mencapai lompatan kemajuan.
Dia mengingatkan, jika peluang tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik, justru dapat berujung pada kemunduran bangsa.
Listyo berharap NU terus bersatu dengan seluruh elemen bangsa, terutama Polri, untuk saling mendukung dalam mewujudkan Indonesia yang sejahtera, kuat, dan terhormat.
Dia juga menegaskan NU memiliki peran penting dalam menjaga empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Ini harus kita jaga, kita perjuangkan sampai kapan pun karena ini pilar," lanjut Listyo.
3. Kontribusi NU di berbagai bidang mendapat apresiasi

Listyo mengungkapkan, berdasarkan Global Terrorism Index, Indonesia masih berada di peringkat 31 dari 163 negara terkait ancaman terorisme.
Meskipun ancaman tersebut masih ada, dia menekankan jumlah serangan teror telah menurun secara signifikan berkat upaya pencegahan yang terus dilakukan.
Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) di Jakarta, Kapolri mengapresiasi peran aktif NU dalam menjaga stabilitas keamanan, termasuk dalam pencegahan terorisme.
“Terima kasih, NU menjadi yang paling depan dalam hal ini,” ujar Listyo.
Selain itu, dia juga menyoroti kontribusi ulama NU dalam penanganan pandemik COVID-19. Para kiai menjadi contoh bagi masyarakat dengan bersedia menerima vaksin lebih dahulu, sehingga mendorong kepercayaan publik terhadap program vaksinasi.
Kapolri menilai langkah tersebut berkontribusi besar dalam mempercepat pemulihan kesehatan nasional, yang pada akhirnya turut mendukung pemulihan ekonomi.