Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Kematian Mirna: Polisi Menemukan 5 Keterangan Baru dari Kesaksian Jessica

Sumber Gambar: tempo.co

Kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal setelah minum es kopi Vietman mengalami perkembangan. Pada saat pra rekonstruksi kejadian, dua teman Mirna yang juga datang ke Kafe Olivier yaitu Hani dan Jessica ikut dilibatkan.

Hani banyak memberikan keterangan. Sementara Jessica lebih banyak diam dan hanya bicara saat ditanya penyidik. Polisi sempat menanyakan beberapa pertanyaan kepada Jessica. Berikut adalah cuplikan tanya jawab dan gambaran saat pra rekonstruksi:

Penyidik: "Terus kamu ngapain saat Mirna kejang?"

Jessica: “Terus aku (menggoyangkan tubuh Mirna)"

Penyidik: "Kamu tahu pelayan datang?"

Jessica: "Iya, barengan (pegawai datang berbarengan saat Jessica berdiri). Habis saya bangunkan (Mirna), saya berdiri terus kamu (nunjuk ke pelayan) datang."

Selain itu, berikut ini adalah keterangan terbaru yang diberikan oleh Jessica saat penyelidik menggali apa yang dilakukannya sebelum dan sesudah Mirna meninggal:

1. Jessica memesan minuman untuk dua temannya dengan dalih mentraktir.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/je-viva-d2d91685b273de7a7bb9a76b0e805852.jpg

Jessica mengaku telah memesan minuman untuk dua temannya. Hal ini membuat para penyelidik curiga. Akan tetapi, Jessica mengatakan bahwa dia ingin mentraktir temannya dan membuat kejutan. Lalu, dia pun juga langsung membayar minuman yang dipesannya tersebut.

Padahal prosedur di kebanyakan kafe itu tidak seperti itu. Biasanya, seluruh tagihan baru dibayar setelah makanan atau minuman disantap tamu. Cara Jessica ini juga membuat para pegawai Olivier curiga. Namun, Jessica juga mengatakan bahwa dia tidak tahu menahu tentang budaya di kafe tersebut jika pembayaran bisa dilakukan nanti.

2. Jessica memang menaruh paper bag di atas meja. Hal ini ternyata bisa menutupi pengawasan CCTV.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/8fc42f61-4d96-4cf1-8e2f-db6d11056888-69053e3de374ba45b2c6099f5e43623e.jpg

Jessica tidak memanfaatkan tempat duduk yang luas untuk menaruh barang belanjaannya. Akan tetapi, Jessica lebih memilih untuk menaruh paper bag-nya itu di atas meja dan menutupi gelas dari pantauan kamera CCTV. Inilah yang membuat kecurigaan dari para saksi bertambah. Manager Kafe Olivier merasa curiga kenapa sofa seluas itu tidak dia gunakan untuk menaruh barang belanjaannya? 

3. Jessica seolah mengkondisikan keadaan supaya Mirna duduk di tengah.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/je-tempo-f75843f5405244ba033dc83604d3c287.jpg

Tidak hanya menyiapkan minuman. Bahkan tempat duduk untuk Hany dan Mirna juga sudah disiapkan oleh Jessica sebelum teman-temannya datang. Jessica juga mengatur setiap gelas minuman. Pada saat kedua temannya tiba, Jessica sudah memposisikan diri duduk di bagian pinggir. Alhasil, Mirna yang datang belakangan pun harus duduk di bagian tengah.

Ini tentunya adalah sesuatu yang janggal. Jessica berdalih bahwa yang lebih tahu mengenai kafe tersebut adalah Mirna. Mirna sudah sering datang ke kafe itu.

4. Jessica terlihat tenang dan santai melihat tubuh Mirna terkapar. Padahal temannya yang lain paniknya bukan main.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/je-kriminalitas-066363fd57234a4c2d2f0112bda1b251.jpg

Usai Mirna menenggak minuman kopi sekali dan langsung kejang-kejang, Hany langsung panik. Namun tidak dengan Jessica. Semua saksi mulai dari pramusaji dan manajer kafe berani bersumpah jika Jessica sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda wajah khawatir dan bingung. Dia terlihat masih sangat tenang dan duduk.

Saat para pegawai Olivier hendak menolongnya, Jessica tak bergeming. Barulah setelah pegawai tersebut meminta ijin untuk menolong Mirna, Jessica langsung bergerak untuk memberikan jalan.

5. Saat kejadian, Jessica adalah orang pertama yang menyebut ada racun di minuman Mirna.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160120/je-tempo2-165398bab2434742dd81ec009168a38a.jpg

Jessica adalah orang pertama yang langsung menuduh bahwa minuman itu diberi racun. Manajer yang saat itu menjadi saksi pun langsung mengamankan minuman tersebut.

Ketika polisi datang, manajer langsung menyerahkan sampel minuman tersebut kepada pihak berwajib. Padahal waktu itu yang ada dipikiran para karyawan adalah Mirna ada penyakit ayan atau apa saja. Tapi Jessica malah langsung mengatakan bahwa Mirna diracun.

Kepolisian masih mendalami kasus kematian Mirna. Hingga artikel ini ditulis, belum ada pihak yang ditahan maupun dikenakan status tersangka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us